Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Merebut Perhatian Audiens pada Awal Presentasi

Kompas.com - 03/12/2023, 07:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam melakukan presentasi, kita diwajibkan untuk bisa menguasai materi terutama pembukaan presentasi itu sendiri. Agar audiens bisa menerima presentasi kita dengan baik. 

Pembukaan presentasi yang akan memberi rasa nyaman untuk keberlanjutan presentasi. Ada beberapa cara untuk merebut perhatian audiens. 

Berikut tujuh cara merebut perhatian audiens pada awal presentasi, yaitu: 

Baca juga: 5 Contoh Kasus Pembukaan Presentasi yang Tidak Menarik

  • Memberikan pujian yang tulus kepada audiens dengan kreatif

Pujian yang tulus, yang bukan berupa basa-basi atau ungkapan klise, baik untuk digunakan dalam mengawali presentasi.

Akan tetapi, hanya dengan ketulusan saja tidak cukup untuk merebut perhatian audiens. Perlu ditambahkan kreativitas di dalamnya.

Contoh pujian yang tulus dan kreatif sebagai berikut:

Saya sungguh berdoa semoga semua orang yang hadir di sini selalu berada dalam keadaan yang sehat walafiat. Sebab, perekonomian Indonesia sangat mungkin terganggu jika harus kehilangan pengusaha brilian seperti yang sekarang ada di ruangan ini.

  • Mengajukan pertanyaan retorikal

Pertanyaan yang tepat dapat menggugah hati audies dalam memberikan perhatian yang sungguh-sungguh.

Pertanyaan retorikal juga secara langsung melibatkan audiens yang mendengarkan kita untuk mengaktifkan pikiran mereka.

Dengan pertanyaan retorikal yang tepat, rasa ingin tahu manusia pada umumnya dapat tergugah.

Untuk merumuskan sebuah pertanyaan retorikal yang tepat, kita perlu menganalisis pertanyaan yang kita pilih.

Apakah pertanyaan tersebut dapat membuat audiens berpikir? Apakah hal tersebut akan mengaktifkan mereka secara mental atau bahkan fisik?

Contoh pertanyaan retorikal sebaga berikut:

Andai presentasi ini mampu memberikan penghasilan tambahan sekitar Rp2.000.000,00 bagi setiap audiens, siapakah yang tidak bersedia mendengarkan?

Contoh di atas dapat digunakan untuk mengawali presentasi mengenai multi-level marketing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com