Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangani Sesi Tanya Jawab Presentasi dengan Pendekatan Lima Langkah

Kompas.com - 19/11/2023, 18:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Banyak presenter atau pembicara yang enggan dalam memberikan kesempatan audiens untuk bertanya. Entah karena mereka takut tidak bisa menjawab, tidak memiliki waktu, atau tidak ingin direpotkan dengan pertanyaan yang remeh.

Sesi tanya jawab yang menyertai suatu presentasi dapat membuat presentasi semakin sukses atau justru menghancurkan performansi.

Jika kita belum siap untuk menghadapi pertanyaan dari audiens, maka dapat membuat diri kita terlihat bodoh, bahkan munafik.

Oleh karena itu, ketika mempersiapkan presentasi, kita perlu berlatih untuk sesi tanya jawab.

Kita dapat melakukan hal-hal sederhana seperti menulis daftar pertanyaan yang mungkin akan diajukan oleh audiens dan menyusun jawabannya. Kita juga dapat melatih sesi tanya jawab dengan keluarga atau rekan kerja.

Bagaimana cara menyikapi dan merespon pertanyaan dengan baik dan benar pada saat presentasi?

Ketika tiba waktunya untuk sesi tanya jawab pada presentasi, kita dapat menerapkan pendekatan lima langkah.

Berikut cara menangani sesi tanya jawab presentasi dengan pendekatan lima langkah, taitu:

Langkah pertama: pembukaan

Kita dapat memulai sesi tanya jawab dengan mengatakan pada audiens bahwa terdapat sejumlah waktu yang tersedia untuk menjawab pertanyaan, contohnya lima belas menit.

Kemudian, kita meminta audiens untuk mengangkat tangan apabila ingin mengajukan sebuah pertanyaan. Kita dapat mencontohkannya terlebih dahulu dengan membuat gerakan mengangkat tangan.

Hal ini menunjukkan pada audiens bahwa kita ingin mereka mengangkat tangan apabila mengajukan pertanyaan, bukan dengan berteriak. Teknik ini memberikan kendali kepada kita pada saat sesi tanya jawab tersebut.

Baca juga: Cara Menyampaikan Presentasi yang Baik

Langkah kedua: mendengarkan

Sesi tanya jawab adalah salah satu dari sedikit waktu dalam presentasi di mana kita sebagai pembicara lebih suka mendengarkan daripada berbicara. Kita harus mendengarkan dengan baik pada saat audiens mengajukan pertanyaan.

Kita mempunyai kecenderungan untuk mulai menyusun sebuah jawaban sebelum audiens menyelesaikan pertanyaannya. Padahal, seharusnya kita tidak memikirkan jawaban sampai audiens menyelesaikan pertanyaannya.

Karena mungkin saja pertanyaan tersebut berbeda dengan pertanyaan yang kita perkirakan atau kita tidak memahaminya, terutama jika audiens tersebut tidak fasih berbicara.

Kita perlu mengatakan jika kita tidak yakin dengan pertanyaan tersebut. Kemudian, kita dapat meminta audiens untuk mengulangi pertanyaannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com