Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangani Sesi Tanya Jawab Presentasi dengan Pendekatan Lima Langkah

Kompas.com - 19/11/2023, 18:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Langkah ketiga: menyusun kembali pertanyaan

Sebelum menjawab pertanyaan, kita dapat menyusun kembali pertanyaan tersebut. Hal ini dapat memudahkan audiens lain untuk memahami pertanyaan yang tadinya mungkin kurang ia dengarkan.

Selain itu, menyusun kembali pertanyaan juga memberikan kita jeda tambahan untuk menyusun jawaban.

Menyusun kembali pertanyaan berbeda dengan pengulangan. Contohnya apabila ada orang yang bertanya kepada kita sebagai berikut:

Anda belum menyusun perkiraan biaya yang Anda butuhkan. Apakah perkiraan tersebut tinggi atau rendah?

Akan menghabiskan banyak waktu untuk mengulang seluruh pertanyaan, sehingga kita dapat mengulang pertanyaan dengan rangkuman kata kunci seperti yang ditunjukkan pada pilihan pernyataan berikut:

  • Anda menanyakan tentang biaya.
  • Mengenai biaya program saya ...
  • Biayanya ...

Selain itu, apabila terdapat audiens yang mengajukan pertanyaan provokatif, kita perlu untuk menetralisasi pertanyaan tersebut.

Perlu diingat, menetralisasi bukan berarti mengubahnya. Mengubah pertanyaan dapat dengan mudah disadari oleh audiens dan membuat kita kehilangan kredibilitas.

Menetralisasi dilakukan dengan mengganti istilah yang keras atau negatif dan menjawab pertanyaan tersebut dengan cara yang sesuai dengan tujuan.

Contohnya, apabila kita mendapati pertanyaan, “Kapan Anda berhenti memukuli teman Anda?” Mencoba menjawab pertanyaan sejenis itu dapat terlihat seperti ada kebenaran di dalamnya.

Kita dapat menyusun kembali pertanyaan tersebut dan mentralisasi jawabannya dengan berkata, “Anda menanyakan tentang hubungan saya dengan teman saya.”

Baca juga: Mengenal Active Listening sebagai Salah Satu Keterampilan Komunikasi

Langkah keempat: menjawab pertanyaan

Mulailah jawaban dengan membuat kontak mata dengan penanya. Kemudian, kita dapat melibatkan audiens lain untuk melakukan kontak mata dengan mereka.

Sembari menyelesaikan jawaban, jangan melihat kembali kepada si penanya. Kita dapat menyelesaikan jawaban sambil melakukan kontak mata dengan audiens lain.

Teknik ini sangat berguna karena jika seorang penanya mengajukan pertanyaan provokatif dan kita memberikan jawaban sambil melakukan kontak mata dengannya, maka ia dapat menganggapnya sebagai undangan untuk membahasanya lebih jauh lagi.

Kemudian, keseluruhan sesi tanya jawab dapat menjadi sebuah acara tanya jawab antara kita dengan seorang penanya tersebut. Si penanya itu pada akhirnya dapat menjadi pengendali acara presentasi kita.

Kita mungkin tidak mempunyai pilihan kecuali terus menjawab pertanyaannya. Serta, seorang penanya tersebut harus sepenuhnya puas dengan presentasi kita. Jika tidak, maka berarti presentasi kita gagal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com