Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Dua Air Laut Tidak Menyatu?

Kompas.com - 01/12/2023, 21:00 WIB
Rahma Atillah,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu fenomena laut yang sangat menarik adalah adanya dua laut yang bertemu namun airnya tidak menyatu.

Fenomena tersebut terjadi pada pertemuan antara dua laut yang berbeda, yaitu laut Atlantik dan laut Mediterania yang tidak menyatu meskipun keduanya bertemu.

Hal tersebut tentu menjadi sebuah pertanyaan, bagaimana mungkin dua lautan tersebut tidak bisa saling bercampur atau melampaui batas masing-masing?

Faktor penyebab dua laut yang airnya tidak menyatu adalah perbedaan salinitas, suhu, kerapatan air, massa jenis, dan adanya tegangan permukaan. 

Baca juga: Mengapa Warna Air Laut Berbeda-beda?

Perbedaan salinitas

Salintas adalah tingkat keasinan atau suatu kadar garam terlarut dalam air. Kadar garam pada air di Laut Mediterania lebih tinggi dibanding air di Samudra Atlantik.

Tinggi dan rendahnya salinitas dipengaruhi oleh besar kecil penguapan, tinggi rendahnya air hujan, sedikit banyaknya sungai yang berakhir di lautan, dan ada tidaknya gletzer yang mencair di wilayah tertentu.

Adanya perbedaan kadar garam juga menunjukkan perbedaan kerapatan banyaknya ion-ion negatif dan positif dalam air laut.

Baca juga: Salinitas Air Laut: Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Perbedaan suhu

Laut Mediterania mempunyai suhu 11,5ºC, sedangkan air di Samudra Atlantik bersuhu 10ºC.

Meskipun perbedaan tersebut tidak terlalu jauh, namun ternyata dapat menjadi faktor pemisah keduanya.

Tinggi dan rendahnya suhu air laut ditentukan oleh kecil besarnya panas matahari, letak geografis laut, kedalaman laut, dan kondisi angin yang memengaruhi permukaan air laut.

Tetapi amplitudo suhu harian dan suhu tahunan di daerah perairan laut relatif kecil, artinya suhu yang dimiliki air alut di daerah tertentu selalu konstan sepanjang waktu.

Baca juga: Senyawa dan Unsur yang Terdapat pada Air Laut

Perbedaan kerapatan airnya

Densitas atau kerapatan air laut dipengaruhi oleh salinitas atau kadar garam suatu perairan. Makin tinggi kadar garam yang dimiliki suatu larutan, maka makin besar juga densitasnya.

Dengan salinitas yang berbeda, maka Laut Mediterania dan Samudra Atlantik memiliki kerapatan air yang berbeda juga.

Air di Laut Mediterania memiliki kerapatan yang lebih tinggi dibanding air di Samudra Atlantik. 

Karena adanya perbedaan densitas tersebut, maka timbul tegangan permukaan yang mencegah dua lautan bercampur, sehingga seolah-olah dipisahkan oleh dinding tipis.

Baca juga: Mengapa Kita Lebih Mudah Mengapung di Air Laut?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com