Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Minyak Bumi yang Paling Sedikit Jumlah Atom Karbonnya

Kompas.com - 29/08/2023, 19:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Minyak bumi diolah dengan cara distilasi yang memisahkannya menjadi fraksi-fraksi dengan jumlah atom karbon tertentu. Fraksi minyak bumi yang paling sedikit jumlah atom karbonnya adalah gas.

Dilansir dari Purdue University College of Science, gas alam adalah campuran alkane ringan seperti metana (CH4) dan etana (C2H6).

Gas alam hasil distilasi minyak bumi biasanya digunakan sebagai bahan bakar dan dikemas dalam bentuk gas minyak cair (liquefied petroleum gas) atau yang lebih dikenal sebagai LPG.

Gas merupakan fraksi minyak bumi yang paling sedikit jumlah atom karbonnya karena hanya mengandung 1 hingga 4 atom karbon.

Baca juga: Bensin, Fraksi Minyak Bumi Terbanyak

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, fraksi minyak bumi mengembun pada suhu yang berbeda-beda bergantung pada jumlah atom karbon dalam molekulnya.

Di mana makin banyak jumlah atom karbonnya, maka makin besar suhu yang diperlukan untuk fraksi minyak bumi tersebut menguap.

Hal tersebut dikarenakan ikatan antar karbon. Makin banyak karbon dalam ikatannya, maka main banyak energi yang diperlukan untuk memutus ikatan tersebut.

Namun, gas alam adalah fraksi minyak bumi yang ringan karena molekulnya hanya terbentuk dari rantai karbon yang beranggotakan 1 hingga 4 atom karbon.

Baca juga: Gas Alam: Proses Terbentuk dan Dampaknya

Artinya, hanya membutuhkan sedikit energi untuk memutus ikatan karbonnya.

Hal tersebut menjadikan gas alam sebagai fraksi dengan titik didih paling rendah dan yang paling mudah menguap.

Fraksi gas menguap pada suhu sekitar 0 hingga 30°C. Dalam penyulingan minyak bumi, gas yang mudah menguap ini akan naik ke bagian paling atas kolom yang suhunya lebih dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com