Ciri Khas Binatang di Daerah Tundra

KOMPAS.com – Tundra adalah bioma yang memiliki suhu rendah. Bintang yang hidup di daerah tundra memiliki ciri tertentu. Ciri khas binatang di daerah tundra adalah:

• Memiliki bulu tebal
• Melakukan hibernasi
• Berbulu putih
• Anggota tubuh yang pendek

Memiliki bulu tebal

Ciri khas binatang di daerah tundra adalah memiliki bulu yang tebal. Bulu yang tebal dapat menangkal dingin dan angin, sehingga menjaga hewan tetap hangat.

Selain bulu, binatang di tundra juga kerap memiliki lapisan lemak yang turut menciptakan penghalang dingin dan menghasilkan lebih banyak panas.

Baca juga: Bioma Tundra: Ciri-ciri, Jenis, Flora dan Faunanya

Melakukan hibernasi

Dilansir dari Ask a Biologist, kunci kelangsungan hidup hewan di tundra adalah mengetahui kapan harus makan dan kapan harus tidur untuk menghemat energi.

Oleh karena itu, banyak binatang yang hidup di tundra melakukan hibernasi.

Biasanya, mereka melakukan hibernasi pada musim dingin ketika makanan sulit ditemukan dan kembali bangun atau aktif ketika musim panas.

Baca juga: 7 Hewan yang Melakukan Hibernasi

Berbulu putih

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, banyak hewan di daerah tundra memiliki bulu berwarna putih sebagai bagian dari perubahan fase warna musim dingin.

Di mana warna putih memudahkan mereka untuk berkamuflase di daerah tundra yang tertutup salju.

Anggota tubuh yang pendek

Ciri khas binatang di daerah tundra selanjutnya adalah memiliki anggota tubuh yang pendek.

Dilansir dari Alaska Department of Fish and Game, anggota tubuh yang panjang kehilangan panas lebih cepat daripada anggota tubuh yang pendek.

Sehingga, binatang d daerah tundra biasanya memiliki kaki, telinga, ekor yang pendek untuk meminimalkan kehilangan panas.

Baca juga: Mengapa Beruang Melakukan Hibernasi

Pertumbuhan dan reproduksi yang lambat

Binatang di daerah tundra biasanya memiliki pertumbuhan dan reproduksi yang lebih lambat daripada binatang di daerah lainnya.

Hal tersebut dikarenakan hewan tundra cenderung tidak terlalu aktif pada musim dingin untuk menghemat energi.

Adapun, reproduksi atau kawin biasanya hanya dilakukan pada musim panas di mana sumber daya lebih tersedia.