KOMPAS.com - Seiring perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat.
Sampah plastik akan semakin bertambah karena plastik memiliki sifat tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, dan tidak dapat berkarat sehingga pada akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemanfaatkan plastik untuk didaur ulang dan diproduksi kembali menjadi produk semula atau baru.
Baca juga: Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Rusak?
Dilansir dari buku Jadi Jutawan Modal Sampah Plastik (2010) oleh Asih Nuryani, berikut dijelaskan jenis sampah yang dapat didaur ulang beserta contohnya:
PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate.
Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk botol salad dressing, botol minyak sayur, dan tempat makan ovenproof.
PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tas furnitur, karpet, dan botol baru.
Baca juga: Menjaga Lingkungan dari Sampah Plastik
HDPE adalah polyethylene densitas tinggi yaitu plastik serbaguna yang dapat didaur ulang.
Umumnya, HDPE digunakan untuk membuat botol deterjen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega, tempat yogurt, kantong sampah, serta kotak sereal, pipa air, tempat makan plastik.
Plastik ini dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik, pipa drainase, kandang, dan outdoor mebel.
Vinyl/PVC atau V atau polyvinyl chloride teksturnya keras dan tahan cuaca.
PVC mengandung khlor, beberapa berbahaya karena diproduksinya dioxins (senyawa beracun) selama manufaktur.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya