Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Area gunung yang hancur karena letusan dahsyat gunung itu sendiri dinamakan kaldera.
Walaupun proses terjadinya kaldera melalui proses yang mengerikan dikarenakan dampak letusan gunung berapi, namun saat ini kaldera banyak dijadikan obyek wisata karena keindahanya.
Di Indonesia terdapat beberapa kaldera yang dijadikan obyek wisata di antaranya Gunung Toba Purba di Sumatera Utara, Gunung Batu Purba di Bali, dan masih banyak lagi.
Baca juga: 7 Bentuk, Karakteristik, dan Ciri Gunung Api beserta Contohnya
Kaldera adalah cekungan bundar atau lonjong yang besar di sekitar puncak gunung berapi. Kawah dan kaldera hampir sama, tetapi yang membedakannya adalah ukuranya.
Kaldera ukuran lubangnya lebih besar, biasanya besarnya beberapa kali besar lubang kepundan gunung berapi tunggal.
Kaldera terbentuk di daerah puncak gunung berapi dan jika di pinggir lingkaran tidak patah, di tengahnya sering kali menjadi daerah yang indah dan sering kali dijadikan obyek wisata.
Pembentukan kaldera melibatkan letusan gunung berapi, runtuhnya gunung berapi, atau kombinasi dari keduanya.
Kaldera memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan magma atau danau pada umumnya. Berikut adalah beberapa ciri dari kaldera, di antaranya:
Baca juga: 7 Tipe Letusan Vulkanisme
Terdapat dua macam proses dalam pembentukkan kaldera, yaitu:
Pada umumnya, kaldera terbentuk karena letusan. Proses yang terjadi adalah magma yang mengandung banyak silika dengan viskositas atau kelekatan tinggi membuat gas-gas menjadi terjebak dengan tekanan yang tinggi di dalam magma.
Gas tersebut mendorong magma semakin mendekati permukaan bumi sehingga menyebabkan tumpukan material di atasnya meletus.
Hasil dari letusan tersebut adalah keluarnya magma serta debu vulkanik yang menyebar ke permukaan bumi.
Selain material dari dalam bumi, letusan yang besar itu juga mengakibatkan terbentuknya kaldera.
Tidak hanya itu, kaldera dengan kandungan silika yang besar juga dapat menciptakan kubah baru dan bisa menciptakan letusan ratusan hingga ribuan kilometer kubik material bumi.