Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realitas Masyarakat Maya

Kompas.com - 20/06/2023, 06:00 WIB
Anggita Sukmawati,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Coba kita amati perilaku seseorang dalam media sosial. Seseorang itu bisa jadi aktif di semua media sosial.

Seolah hampir setiap saat, waktunya dihabiskan dengan bermain di media sosial, mungkin kita menyimpulkan begitu.

Namun, dalam keseharian bisa jadi seseorang itu justru pendiam dalam kehidupan nyatanya. Ia hanya ramai di media sosial, tetapi pendiam di kehidupan nyata.

Hal ini merupakan salah satu contoh konkret fenomena masyarakat maya. Adapun beberapa realitas masyarakat maya yang bisa dikemukakan dalam bagian ini antara lain:

  • Bermain topeng

Dunia virtual adalah dunia di mana seseorang bisa memakai topeng sesuai keinginannya.

Dalam dunia nyata keberadaan seseorang bisa dilihat manusia, sementara itu jika seseorang sudah berada dalam dunia maya ia tidak mudah untuk di lihat oleh manusia.

Oleh karena itu, saat manusia berada dalam masyarakat maya ia sebenarnya sedang memakai topeng.

Topeng ini berfungsi untuk menutupi keadaan sesungguhnya. Dalam dunia ini, orang bisa berpura-pura alim, bijak, sedih, gembira, pintar, cerdas, empati, dan lain lain.

Pura-pura itu akan bisa diselesaikan dengan kebutuhan situasi dan kondisi pada kalanya seseorang bringas, tetapi ada kalanya mencerminkan jadinya alim.  

Salah satu alasan mengapa menjadi anggota masyarakat maya, karena alasan akses kemudahan berkomunikasi, sebut saja miskinnya komunikasi tatap muka dalam masyarakat maya.

Seorang ahli mengatakan bahwa kebutuhan untuk bertemu dengan orang lain karena difasilitasi dengan mudah oleh dunia maya.

Seseorang tidak lagi menempuh jarak yang jauh hanya untuk bertemu dengan keluarga, misalnya ia dapat memasuki dunia maya seperti video call di sana mereka bisa saling bertemu.

Mereka bisa saling berbagi cerita dan meluapkan perasaan masing-masing.

Baca juga: Sifat-sifat Dunia Maya

  • Budaya narsisme 

Narsisme adalah perasaan cinta pada diri sendiri yang berlebihan. Dalam istilah sekarang orang disebut narsis karena perilaku yang memperhatikan diri sendiri secara berlebihan.

Secara sederhana juga bisa diartikan sebagai orang yang senang pamer atau menunjukkan dirinya sendiri agar diketahui orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com