Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korosi: Pengertian, Faktor, dan Cara Pencegahannya

Kompas.com - 29/05/2023, 16:00 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korosi secara umum dapat diartikan sebagai penurunan sifat guna dari suatu material atau bahan akibat interaksi pada lingkungannya.

Material itu biasanya berupa logam, komposit, polimer, keramik, dan lain sebagainya. Sedangkan lingkungan yang dimaksudkan seperti asam, air, perubahan suhu, dan kondisi cuaca.

Korosi adalah peristiwa kerusakan logam karena adanya reaksi redoks antara logam dengan zat-zat lingkungannya membentuk senyawa yang tidak dikehendaki.

Contoh peristiwa korosi, seperti timbulnya karat pada pagar besi, warna kilap perak memudar, dan timbul warna kehijauan pada tembaga. Korosi besi merupakan proses elektrokimia.

Baca juga: Pengertian dan Proses Terjadinya Korosi

Dalam peristiwa korosi terdapat berbagai faktor yang menjadi penyebab dalam proses percepatan peristiwa korosi.

Untuk mencegah proses percepatan korosi tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Untuk mengeathuinya, simaklah penjelasannya di bawah ini!

Faktor penyebab percepatan korosi 

  • Air dan kelembapan udara

Air dan kelembapan udara memegang peranan penting pada proses terjadinya korosi. Makin tinggi kadar uap air di sekitar logam, makin mudah logam mengalami korosi.

Jika logam berada di daerah yang memiliki kadar air rendah, seperti di gurun, proses terjadinya korosi akan berjalan lebih lambat.

Oleh karena itu, simpan besi-besi di tempat yang kering dan tidak lembap agar besi tidak mudah berkarat.

Baca juga: Soal UAS Kimia: Korosi

  • Elektrolit

Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya transfer muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara lebih mudah mengikat elektron.

Contohnya air hujan yang bersifat asam dan air laut yang bersifat asin mampu menjadi media pemercepat korosi.

  • Permukaan logam yang tidak rata

Logam yang permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi. Hal itu diakibatkan oleh terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan logamnya. Kutub muatan tersebut ada yang berperan sebagai anoda dan katoda.

Maka diperlukan pembersihan pada barang-barang yang mengandung logam dengan memastikan agar tetap licin supaya mencegah terjadinya percepatan korosi. 

Baca juga: Sel Elektrokimia: Sel Volta dan Sel Elektrolisis

  • Terbentuknya sel elektrokimia

Sel elektrokimia dapat terbentuk karena dua permukaan logam saling bersinggungan.

Sel elektrokimia dapat terbentuk ketika permukaan logam yang bersinggungan mengandung potensial elektroda yang berbeda. 

Ketika sel elektrokimia terbentuk logam yang mengandung potensial elektron lebih rendah, akan melepaskan elektron yang menyebabkan oksidasi. Dan oksidasi itulah yang penyebab terjadinya korosi. 

Cara pencegahan korosi

Cara pencegahan Penerapan
Mengecat Jembatan, pagar
Melumuri dengan oli Mesin
Disalut dengan plastik Rak piring plastik, keranjang sepedah
Tin plating (pelapisan dengan timah) kaleng besi dilapisi dengan timah agar kaleng bekas cepat hancur
Galvanisasi (pelapisan dengan zink), mekanisme perlindungan katode Bumper mobil
Pengorbanan anode Pipa baja dalam tanah

Baca juga: Mengapa Peristiwa Perkaratan Besi Termasuk Perubahan Kimia

Referensi:

  • Gapsari, Femiana. Pengantar Korosi. 2017. Malang: Universitas Brawijaya Press.
  • Yusron, Rifky Maulana, Fenomena Korosi dari Berbagai Perspektif. 2022. Malang: Media Nusa Creative.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com