KOMPAS.com – Besi adalah material yang sering digunakan manusia. Namun, besi dapat berkarat membuatnya rapuh dan berubah warna. Apakah perkaratan besi termasuk perubahan kimia?
Berkaratnya besi merupakan perubahan kimia zat, hal tersebut dikarenakan reaksi redoks mendorong pembentukan karat. Selain itu, berkaratnya besi mengubah komposisi kimia dan sifat dari besi. Berikut adalah penjelasannya!
Peristiwa perkaratan besi adalah hasil dari reaksi redoks (reduksi dan oksidasi) yang tidak diinginkan.
Dilansir dari BBC, besi bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk besi (III) oksida terhidrasi atau yang dikenal sebagai karat.
Baca juga: Pengertian dan Proses Terjadinya Korosi
Ketika besi yang memiliki sedikit goresan bertemu dengan air, uap air, dan oksigen, besi akan mengalami reaksi redoks.
Bagian besi yang memiliki goresan bertindak sebagai anoda. Sedangkan bagian permukaan lainnya akan bertindak sebagai katoda.
Pada anoda, terjadi reaksi oksidasi di mana besi (Fe) diubah menjadi bentuk ion yaitu besi (II) (Fe2+) melalui reaksi sebagai berikut:
Elektron (e-) yang dihasilkan kemudian ditransfer dari anoda ke katoda.
Baca juga: Reaksi Oksidasi Reduksi dan Konsep Redoks
Untuk melengkapi reaksi redoks, reaksi reduksi juga terjadi secara spontan di bagian katoda besi. Di mana oksigen (O2) direduksi menjadi air (H2O) dengan reaksi sebagai berikut:
Dilansir dari Chemistry Libretexts, air adalah pelarut Fe2+ dan bertindak sebagai jembatan garam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.