Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fase-fase dalam Siklus Ovarium pada Menstruasi

Kompas.com - 08/04/2023, 18:00 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siklus ovarium merupakan salah satu siklus menstruasi bersama dengan siklus uterus. Siklus ovarium dibagi ke dadalam beberapa fase. Apa saja fase-fase siklus ovarium menstruasi? Berikut adalah penjelasannya!

Siklus ovarium adalah siklus yang mengatur produksi beserta pelepasan sel telur, hormon estrogen, juga hormon progesteron secara teratur. Siklus ovarium disebut juga sebagai siklus indung telur

Siklus ovarium (indung telur) terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

  • Fase folikuler
  • Fase ovulasi
  • Fase luteal

Baca juga: Memahami Siklus Menstruasi dan Ovulasi

Fase folikuler

Fase folikuler dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir saat perempuan mengalami ovulasi.

Fase folikuler dimulai ketika hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon perangsang folikel (FSH).

Hormon ini merangsang ovarium untuk menghasilkan sekitar lima hingga 20 kantung kecil yang disebut folikel dan setiap folikel berisi telur yang belum matang.

Hanya telur yang paling sehat yang akhirnya akan matang. Adapun, sisa folikel kemudian akan diserap kembali ke dalam tubuh.

Baca juga: Pengertian Menstruasi dan Macam-macam Siklus Menstruasi

Folikel yang matang memicu lonjakan estrogen yang menebalkan lapisan rahim untuk menciptakan lingkungan yang kaya nutrisi untuk pertumbuhan embrio.

Umumnya, fase folikuler berlangsung selama sekitar 16 hari dan dapat berkisar dari 11 hingga 27 hari. 

Fase ovulasi

Fase ovulasi dimulai dengan peningkatan kadar estrogen selama fase folikuler yang memicu kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon luteinizing (LH).

Ovulasi kemudian terjadi saat ovarium melepaskan sel telur yang matang. Sel telur lalu mengalir ke tuba falopi menuju rahim untuk dibuahi oleh sperma.

Baca juga: Tujuan Pembelahan Meiosis

Fase ovulasi adalah satu-satunya waktu selama siklus menstruasi yang memungkinkan kamu untuk hamil. 

Adapun gejala-gejala yang menandai fase ovulasi seperti sedikit peningkatan suhu tubuh basal dan keputihan dengan cairan lebih kental yang mirip seperti tekstur putih telur.

Ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 apabila kamu memiliki siklus 28 hari.

Namun, ovulasi hanya berlangsung sekitar 24 jam. Setelah sehari, sel telur akan mati atau larut jika tidak dibuahi.

Baca juga: Jelaskan Proses Oogenesis pada Wanita

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Contoh Perumpamaan 'Kaya Apa' dalam Bahasa Jawa

Contoh Perumpamaan "Kaya Apa" dalam Bahasa Jawa

Skola
Ateges Tanpa Basa Jawa

Ateges Tanpa Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Skola
Warnanipun Ukara Basa Jawa

Warnanipun Ukara Basa Jawa

Skola
30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com