KOMPAS.com - Menstruasi biasanya mulai dialami wanita ketika menginjak remaja. Tak cuma manusia, hewan betina dari siklus mamalia juga mengalami menstruasi.
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina. Darah keluar bersamaan dengan lapisan dinding rahim yang luruh.
Dinding rahim luruh karena tidak dibuahi. Ini mengapa wanita hamil tidak menstruasi.
Namun menstruasi tak cuma seputar pendarahan. Lebih dari itu, menstruasi bagian dari siklus bulanan wanita. Proses kesuburan ini disebut siklus menstruasi.
Baca juga: Sinyal Tubuh Seorang Wanita dalam Masa Subur
Siklus normal menstruasi biasanya 28 hari. Namun tak ada wanita yang selalu pas 28 hari. Ada yang 21 hari dan ada yang 40 hari. Rentang itu masih termasuk normal.
Berikut fase-fase dalam siklus menstruasi:
Siklus menstruasi sangat dipengaruhi oleh kerja hormon-hormon kewanitaan. Hormon bekerja seperti pembawa pesan.
Otak akan menghasilkan hormon, kemudian dibawa lewat aliran darah. Hormon ini merangsang folikel, tempat di ovarium (indung telur) yang menyimpan ovum (sel telur) dan sel pelindungnya.
Baca juga: Bagaimana Cara Sperma Berenang Menuju Sel Telur?
Dalam tahap ini, folikel yang menerima pesan dari hormon, bersiap-siap melepaskan telur dan menghasilkan hormon estrogen yang hanya ada di wanita.
Dalam siklus menstruasi 28 hari, fase proliferasi biasanya bertahan selama delapan hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.