KOMPAS.com - Eksklusi sosial pertama kali diperkenalkan oleh Rene Lenoir, seorang sosiolog Perancis, pada 1974.
Konsep ini muncul karena adanya ketidakmampuan individu atau sekelompok orang untuk "menjaga" diri mereka dari masyarakat.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan eksklusi sosial?
Menurut Agus Machfud Fauzi dalam buku Potret PPKM dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia (2021), berikut pengertian eksklusi sosial:
"Eksklusi sosial adalah tindakan masyarakat untuk menyingkirkan individu atau komunitas dari sistem yang berlaku."
Yang dimaksud dengan esklusi sosial ialah ketidakberdayaan seseorang untuk berpartisipasi dalam hubungan dan aktivitas masyarakat.
Baca juga: Hubungan antara Eksklusi Sosial dengan Masalah Sosial
Dilansir dari buku Kebijakan Sosial di Asia Timur (2021) oleh Tauchid Komara Yuda, rasa tidak berdaya itu muncul dari tekanan struktur maupun kondisi mental atau fisik seseorang.
Ketika eksklusi sosial terjadi, mereka yang merasa eksklusi atau tidak tergabung dalam masyarakat, memisahkan diri dari publik (kelompok umum).
Tak hanya karena ketidakberdayaan, eksklusi sosial juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti suku, ras, agama, status sosial, serta kondisi ekonomi.
Dikutip dari buku Pembangunan Inklusif dan Kebijakan Sosial di Kota Solo, Jawa Tengah (2017) oleh Henny Warsilah, Giddens dan Philip menggambarkan eksklusi sosial sebagai berikut:
"Eksklusi sosial terjadi karena ketiadaan akses ekonomi, sosial, serta politik dari individu atau kelompok masyarakat terhadap berbagai sumber daya."
Baca juga: 15 Contoh Interaksi Sosial
Berikut beberapa contoh eksklusi sosial: