KOMPAS.com - Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menimbulkan kesan tertentu dalam diri pembaca.
Kesan yang dimaksud, yakni pembaca bisa seolah-olah melihat, merasakan, mencium, dan mendengar apa yang disampaikan.
Salah satu jenis majas yang sering digunakan adalah majas pleonasme. Majas ini termasuk majas penegasan.
Menurut Kiftiawati Sulistyo dan Endry Sulistyo dalam Buku Pintar Peribahasa Indonesia (2007), berikut pengertian majas pleonasme:
"Majas pleonasme adalah majas yang menggunakan sepatah kata, di mana kata tersebut sebenarnya tidak perlu disampaikan lagi."
Baca juga: Pengertian Majas Metafora dan Contohnya
Pengertian majas pleonasme adalah gaya bahasa yang memakai kata tertentu sebagai bentuk penegasan kalimat.
Sebenarnya tanpa harus menggunakan kata tersebut, kalimat sudah bisa dipahami atau dimengerti secara utuh.
Buatlah contoh kalimat bermajas pleonasme!
Dikutip dari Buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi (2017) karya Ulin Nuha Masruchin, berikut contoh kalimat bermajas pleonasme:
Kata "ke bawah" sebenarnya tidak diperlukan dalam kalimat tersebut. Sebab, kata "turun" sudah pasti ke arah bawah.
Kata "ke belakang" merupakan contoh majas pleonasme. Karena tanpa kata tersebut, sebenarnya kalimat itu sudah jelas.
Baca juga: Majas Perbandingan: Pengertian dan Contohnya
Sama seperti dua kalimat sebelumnya, kata "ke dalam" merupakan bentuk majas pleonasme. Karena kata "masuk" sudah pasti ke dalam.
Kata "ke atas" digunakan untuk menegaskan bahwa kucing itu telah naik ke meja.
Sebenarnya kata "mendongak" sudah mengisyaratkan gerakan kepala ke atas. Namun, dipertegas lagi dengan kata "ke atas".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.