Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Minyak bumi dan gas menjadi sumber energi utama yang saat ini banyak digunakan untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga.
Minyak bumi di eksplorasi dan dikonsumsi setiap hari, tentunya lambat laun akan habis. Sedangkan proses terbentuknya memakan jutaan tahun.
Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya seperti energi matahari, angin dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia, yaitu:
Baca juga: Proses Pembentukan Minyak Bumi
Seberapa lamakah minyak bumi yang selama ini dikonsumsi terbentuk di perut bumi?
Para ahli geologi umumnya sepakat bahwa proses terbentuknya lapisan minyak bumi dalam hitungan jutaan tahun.
Batuan yang mengandung minyak bumi tertua diketahui berumur 600 juta tahun dan yang termuda berumur 1 juta tahun.
Rata-rata batuan yang mengandung minyak bumi berumur antara 10 juta hingga 270 juta tahun. Tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan gas bumi yaitu:
Komponen pendukung terbentuknya minyak bumi berasal dari organisme tumbuhan dan hewan berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba yang mati dan terkubur.
Kemudian organisme purba tersebut tertimbun pasir dan lumpur di dasar laut selama jutaan tahun membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan membentuk batuan endapan (sedimentary rock).
Baca juga: Potensi Sumber Daya Alam Minyak Bumi
Proses ini akan terus berulang di mana satu lapisan akan menutupi lapisan sebelumnya selama jutaan tahun.
Kemudian lapisan lautan tersebut ada yang menyusut dan berpindah tempat akibat pergeseran bumi. Deposit yang membentuk endapan tersebut umumnya tidak mengandung cukup oksigen untuk dekomposisi material organik secara komplit.
Molekul demi molekul menjadi menjadi material yang kaya dengan kandungan hidrogen dan karbon. Dengan tekanan temperatur yang tinggi, lapisan batuan di atasnya akan mendestilasi sisa bahan organik sedikit demi sedikit dan mengubahnya menjadi minyak dan gas bumi.
Berdasarkan umur dan letak kedalamannya, minyak bumi digolongkan menjadi empat jenis, yaitu young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep.
Dari empat jenis minyak tersebut, Minyak jenis old-deep merupakan yang paling banyak dicari, karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) lebih banyak dibandingkan dengan jenis lainnya.
Memperhatikan proses terbentuknya minyak dan gas bumi yang rumit dan memakan waktu yang sangat lama, maka sudah seharusnya di dalam mengkonsumsi energi dapat lebih bijak, efisien dan tepat guna, sehingga penggunaan energi fosil dapat ditekan.
Baca juga: Bahan Bakar Fosil: Minyak Bumi, Batu Bara, dan Gas Alam
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.