KOMPAS.com - Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang memiliki arti budi atau berakal. Sehingga kebudayaan memiliki arti sesuatu yang berkaitan dengan budi dan akal.
Dalam bahasa asing kebudayaan dikenal dengan istilah culture dari bahasa Latin colere. Yang memiliki arti mengelola tanah. Lalu diartikan sebagai cara manusia untuk mengelola alam.
Dikutip dari bukunya Primitive Culture (1924) oleh Antropologi E.B Tylor mengartikan, kebudayaan sebagai semua yang didapat dan diketahui oleh manusia sebagai bagian dari anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam Setangkai Bungan Sosiologi (1964) merumuskan, kebudayaan sebagai karya masyarakat yang memiliki nilai, cipta, rasa untuk memanfaatkan alam demi keperluan masyarakat.
Baca juga: Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Setiap negara memiliki unsur-unsur kebudayaan masing-masing. Unsur-unsur tersebut terdiri dari unsur-unsur yang besar dan unsur-unsur yang kecil yang bergabung menjadi satu kesatuan.
Beberapa ahli memiliki pendapatnya sendiri mengenai unsur-unsur kebudayaan dari suatu masyarakat. Berikut unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat menurut ahli, yaitu:
Melville J. Herskovits merumuskan unsur-unsur kebudayaan menjadi empat, sebagi berikut:
Sedangkan Broinslaw Malinowski pelopor teori fungsional menyebutkan ada empat unsur kebudayaan yang berbeda dengan Melville, yaitu:
Baca juga: Ragam Warisan Kebudayaan Indonesia
Antropologi C. Kluckhohn dalam karyanya Universal Categories of Culture berpendapat bahwa ada tujuh unsur kebudayaan, seperti: