KOMPAS.com - Manusia tidak lepas dari perubahan-perubahan dalam hidupnya, hal ini bertujuan agar hidup berjalan dinamis.
Perubahan yang terjadi di masyarakat berupa nilai sosial, norma sosial, kekuasaan dan wewenang, struktur organisasi, dan masih banyak lagi.
Menurut Kingsley Davis dalam buku Human Society (19) karya Soerjono Soekanto dikatakan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur tatanan masyarakat.
Baca juga: 5 Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Sementara dikutip dalam buku Society: A Textbook of Sosiologi (1937) oleh Mac Iver berpendapat, bahwa perubahan sosial merupakan perubahan dalam hal relasi sosial (social relationship) atau perubahan dalam kesepadanan ikatan sosial.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial menjadi hal wajar karena perubahan kondisi dari berbagai hal seperti geografis, kebudayaan, jumlah penduduk, ideologi, dan penemun-penemuan baru dalam masyarakat.
Teori-teori dalam perubahan sosial yang pernah ada, sebagai berikut:
Teori perubahan sosial ini menjelaskan bagaimana evolusi berdampak pada organisasi manusia, terutama yang berkaitan dengan sistem tenaga kerja.
Menurut teori ini, masyarakat berkembang dari peradaban primitif ke peradaban maju. Menurut pengertian perubahan sosial, evolusi masyarakat dapat dilihat.
Dimulai dengan budaya tradisional yang memiliki pola sosial komunal, di mana stratifikasi sosial didasarkan pada usia atau senioritas bukan pada prestasi sosial seseorang itu sendiri.
Baca juga: Ciri-ciri Terjadinya Perubahan Sosial
Pendapat banyak pakar, seperti Karl Max dan Ralf Dahrendorf, berdampak pada gagasan perubahan sosial. Tentu saja, teori perubahan sosial ini melihat konflik sebagai katalis untuk pembangunan masyarakat.
Menurut teori ini, masyarakat terdiri dari borjuasi dan proletariat, dua kelas atau kelompok yang bertentangan satu sama lain. Kedua kelas sosial ini dapat dikategorikan sebagai majikan dan karyawan.
Dalam masyarakat di mana borjuasi memiliki lebih banyak kepemilikan properti dan hak untuk hidup daripada proletariat, gesekan akan muncul, yang mengarah ke revolusi sosial dan membawa transformasi sosial.
Stabilitas struktural sosial dan adanya perubahan sosial dalam masyarakat saling berkaitan, menurut teori perubahan sosial Dahrendorf.
Struktur kelas sosial akan berubah, yang akan berdampak pada nilai-nilai. Dalam hal ini, minat bisa menjadi nilai dan realitas sosial. Landasan kehidupan sosial adalah minat.
Konflik tak terhindarkan akan terjadi jika kepentingan-kepentingan tersebut menyimpang. Dari sudut pandang ekonomi, misalnya, kebutuhan pekerja pabrik dan pertanian mengharuskan kenaikan gaji untuk mempertahankan gaya hidup mereka.
Baca juga: 6 Proses Perubahan Sosial Budaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.