Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Perubahan sosial budaya dalam masyarakat sangatlah beragam, baik bentuk maupun jenisnya.
Secara garis besar, perubahan sosial budaya bisa dilihat dari waktu, pengaruh, dan perencanaannya.
Berdasarkan waktu atau durasi terjadinya, perubahan sosial budaya dibagi menjadi evolusi dan revolusi. Penjelasannya yaitu:
Perubahan sosial lambat disebut juga evolusi. Adalah perubahan sosial yang memerlukan waktu lama, dan diikuti oleh rentetan perubahan kecil yang terjadi secara lambat.
Pada masyarakat tradisional, jenis perubahan ini terjadi secara lambat dan kecil skalanya. Sehingga terlihat seolah-olah tidak terjadi perubahan.
Contohnya perubahan mata pencarian dari berburu dan meramu menjadi bercocok tanam dan beternak.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial Budaya di Masyarakat
Revolusi industri termasuk perubahan sosial budaya yang cepat (revolusi). Revolusi ini sebenarnya berlangsung cukup lama, yaitu sejak 1750 hingga 1850.
Namun, karena revolusi industri mengakibatkan perubahan besar-besaran, 100 tahun bukanlah waktu yang lama. Sehingga dikategorikan sebagai revolusi.
Revolusi adalah perubahan sosial yang berlangsung cepat, di mana hal mendasar dalam masyarakat ikut berubah.
Contohnya revolusi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, serta teknologi.
Berdasarkan pengaruhnya, perubahan sosial budaya dibedakan menjadi dua, yaitu yang pengaruhnya kecil dan berpengaruh besar. Uraiannya yaitu:
Perubahan yang pengaruhnya kecil hanya diikuti sebagian kecil orang. Perubahan ini tidak membawa perubahan mendasar dalam bidang kehidupan.
Jenis perubahan ini tidak memengaruhi unsur struktur sosial masyarakat. Contohnya perubahan gaya rambut.
Baca juga: Perubahan Sosial Budaya: Bentuk, Faktor Pendorong dan Penghambat
Adalah perubahan yang memengaruhi sendi-sendi kehidupan dalam masyarakat. Contoh nyatanya industrialisasi yang membawa pengaruh besar dalam kehidupan manusia.