KOMPAS.com - Konflik dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Konflik atarindividu atau kelompok hanya contoh kecil dari bentuk konflik yang ada di kehidupan sosial.
Dikutip dari buku Perilaku Organisasi (2000) oleh Robbins mengatakan, konflik adalah proses di mana seseorang menyadari bahwa pihak lain akan mempersuasi ke arah negatif terhadap orang lain.
Konflik juga dapat diartikan sebagai persepsi di antara dua pihak yang memiliki ketidaksesuaian antara tujuan dan peluang yang akan diraih bersama-sama.
Dapat disimpulkan bahwa konflik adalah proses dinamis dari gambaran atau persepsi setiap individu yang merasakannya.
Sehingga konflik dapat timbul apabila persepsi seseorang memang menggambarkan demikian, begitu juga sebaliknya.
Baca juga: Konflik sebagai Penyebab Perubahan Sosial
Menurut Sopiah dalam buku Perilaku Organisasional (2008) ada beberapa sebab yang menimbulkan terjadinya konflik, yaitu:
Tentu saja dalam kerja sama antara dua pihak yang memiliki tujuan yang sama pasti akan timbul sikap saling membutuhkan satu sama lain.
Setiap suatu organisasi tentu memiliki struktur keanggotaannya masing-masing dan memiliki tanggung jawabnya sendiri. Terkadang banyaknya fungsi dalam organisasi akan lebih sering menimbulkan konflik karena tujuan dari masing-masing bagian yang berbeda.
Hal yang wajar apabila terjadi perbedaan pendapat dalam suatu forum. Karena pada dasarnya manusia memiliki persepsi sendiri dan menganggap bahwa pendapatnya lah yang benar.
Baca juga: 3 Perspektif Sosiologi: Fungsional, Konflik Sosial, dan Interaksionisme Simbolik
Sementara dalam buku School Leadership Handbook for Survival (1981) karya Smith dan teman-teman mengungkapkan, ada tiga penyebab konflik yang timbul dalam organisasi, yakni:
Komunikasi mejadi kunci pentimg dalam keberjalanan suatu organisasi. Apablia terjadi cacat dalam unsur-unsur komunikasi maka akan timbul kasalahan komunikasi yang dapat menyababkan konflik.
Setiap departemen atau bidang dalam organsisasi memiliki tujuannya masing-masing.
Seiap manusia memiliki pendapatnya masing-masing. Apabila tidak didiskusikan dan ditampung dengan baik maka berpotensi memunculkan konflik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.