Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Fohn: Pengertian, Proses, Penyebab, Efek, dan Nama-namanya

Kompas.com - 10/09/2022, 15:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Angin fohn atau yang biasa disebut angin terjun adalah angin yang terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200 meter.

Massa udara yang mencapai puncak pegunungan akan mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan pada satu sisi lereng.

Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang tingginya pegunungan. Daerah yg tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan.

Menurut Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo dalam buku Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global? (2007) mengatakan, angin fohn adalah angin yang terjadi karena pergerakan udara dari lereng pegunungan menuju bawah.

Angin fohn juga dapat diartikan sebagai jenis angin gunung yang kering dan panas. Ciri utama angin ini adalah bersifat panas dan kering, serta mengalir turun ke lereng atau punggung gunung.

Tanaman yang dilalui angin ini bisa mati atau rusak. Pada manusia, angin ini bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga rentan terkena penyakit.

Baca juga: Terjadinya Angin Darat dan Angin Laut

Angin fohn disebabkan oleh suatu gerakan udara yang naik ke pegunungan dengan ketinggian lebih dari  200 meter. Setelah itu terjadi kondensasi serta terbentuknya gumpalan awan.

Kemudian turun hujan di salah satu sisi lereng gunung. Hal ini karena lereng yang lain terhalang ketinggian gunung. 

Proses terjadinya angin fohn 

Secara umum, proses terbentuknya angin fohn diawali dengan udara dingin yang bergerak menaiki lereng gunung. Pada ketinggian tertentu, uap air yang berada dalam udara tersebut akan mengalami kondensasi sehingga menyebabkan timbulnya hujan orografis.

Setelah melewati puncak gunung atau bukit, angin tersebut akan kembali bergerak menuruni lereng pada. Seiring dengan menurunnya ketinggian, udara akan mengalami pemanasan adiabatik.

Namun, karena udara tersebut sudah kehilangan uap air, laju pemanasan yang terjadi lebih tinggi dibandingkan dengan laju pendinginan pada saat udara naik di sisi atas angin.

Fenomena penyebab angin fohn

Terdapat empat fenomena penyebab angoin fohm menjadi kering dan hangat. Mekanisme-mekanisme ini umumnya terjadi bersamaan, tetapi kontribusinya tergantung dengan bentuk topografi wilayah tersebut serta faktor-faktor cuaca yang ada.

Baca juga: Angin Geostropik: Pengertian dan Proses Terbentuknya

Berikut fenomena-fenomenanya: 

  • Kondensasi dan presipitasi

Ketika angin bertiup menaiki lereng suatu bukit atau gunung, udara akan menjadi lebih dingin karena efek pendinginan adiabatik.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com