Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Angin Fohn: Pengertian, Proses, Penyebab, Efek, dan Nama-namanya

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Angin fohn atau yang biasa disebut angin terjun adalah angin yang terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200 meter.

Massa udara yang mencapai puncak pegunungan akan mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan pada satu sisi lereng.

Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang tingginya pegunungan. Daerah yg tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan.

Menurut Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo dalam buku Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global? (2007) mengatakan, angin fohn adalah angin yang terjadi karena pergerakan udara dari lereng pegunungan menuju bawah.

Angin fohn juga dapat diartikan sebagai jenis angin gunung yang kering dan panas. Ciri utama angin ini adalah bersifat panas dan kering, serta mengalir turun ke lereng atau punggung gunung.

Tanaman yang dilalui angin ini bisa mati atau rusak. Pada manusia, angin ini bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga rentan terkena penyakit.

Angin fohn disebabkan oleh suatu gerakan udara yang naik ke pegunungan dengan ketinggian lebih dari  200 meter. Setelah itu terjadi kondensasi serta terbentuknya gumpalan awan.

Kemudian turun hujan di salah satu sisi lereng gunung. Hal ini karena lereng yang lain terhalang ketinggian gunung. 

Proses terjadinya angin fohn 

Secara umum, proses terbentuknya angin fohn diawali dengan udara dingin yang bergerak menaiki lereng gunung. Pada ketinggian tertentu, uap air yang berada dalam udara tersebut akan mengalami kondensasi sehingga menyebabkan timbulnya hujan orografis.

Setelah melewati puncak gunung atau bukit, angin tersebut akan kembali bergerak menuruni lereng pada. Seiring dengan menurunnya ketinggian, udara akan mengalami pemanasan adiabatik.

Namun, karena udara tersebut sudah kehilangan uap air, laju pemanasan yang terjadi lebih tinggi dibandingkan dengan laju pendinginan pada saat udara naik di sisi atas angin.

Fenomena penyebab angin fohn

Terdapat empat fenomena penyebab angoin fohm menjadi kering dan hangat. Mekanisme-mekanisme ini umumnya terjadi bersamaan, tetapi kontribusinya tergantung dengan bentuk topografi wilayah tersebut serta faktor-faktor cuaca yang ada.

Berikut fenomena-fenomenanya: 

  • Kondensasi dan presipitasi

Ketika angin bertiup menaiki lereng suatu bukit atau gunung, udara akan menjadi lebih dingin karena efek pendinginan adiabatik.

Karena udara dingin dapat menampung lebih sedikit uap air, uap air yang ada akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi presipitasi pada ketinggian tertentu.

Kondensasi melepaskan kalor laten sehingga pendinginan udara seiring dengan bertambahnya ketinggian melambat.

Setelah udara turun kembali di sisi leeward dari suatu pegunungan, udara tersebut akan mengalami pemanasan. Namun, karena pemanasan yang terjadi adalah pada udara kering, laju pemanasannya lebih tinggi.

  • Drawdown isentropik

Drawdown isentropic adalah penurunan udara hangat yang lebih kering dari ketinggian yang lebih tinggi. Ketika angin yang ada tidak cukup kuat untuk mendorong udara menaiki lereng gunung, massa udara tersebut dikategorikan sebagai blocked.

Hanya udara yang ada disekitar puncak gunung yang dapat melewati puncak gunung dan menjadi angin fohn.

Pada fenomena ini, angin yang turun menjadi angin fohn bukanlah udara yang naik dari bawah lereng gunung, oleh karena itu, aktivitas presipitasi dalam bentuk hujan orografis tidak terjadi.

  • Pencampuran mekanis

Ketika air melewati batuan pada sungai, air tersebut akan mengalami turbulensi sehingga menciptakan whitewater. Hal yang sama terjadi pula pada angin, angin yang melewati puncak gunung akan mengalami turbulensi.

Aksi turbulensi ini umumnya menyebabkan pemanasan udara ke bawah dan transportasi uap air ke atas. Oleh karena itu, udara yang turun di lereng gunung leeward sudah bersifat lebih panas dan memiliki kelembapan yang lebih rendah.

Fenomena turbulensi ini kerap membentuk formasi awan yang cukup unik yaitu awan rotor di puncak gunung.

  • Pemanasan radiatif

Pada sisi windward dari angin fohn, terbentuk awan yang cukup tebal sehingga sinar matahari (shortwave radiation) tidak dapat menembus dan memantul untuk memanaskan udara di sekitarnya.

Pada sisi leeward dari angin fohn, cuaca cenderung cerah karena sudah tidak terdapat uap air yang menyebabkan perawanan.

Pada sisi ini, paparan sinar matahari lebih kuat karena tidak terhalang awan sehingga suhu udara di sekitarnya pun menjadi lebih tinggi.

Efek angin fohn 

Angin fohn kerap disebut sebagai snow eater atau angin pemakan salju karena kemampuannya mencairkan dan menghancurkan salju-salju yang ada di lereng leeward dari suatu gunung. Hal ini mudah terjadi berkat suhunya yang tinggi dan kelembapannya yang rendah.

Angin fohn memberikan efek baik terhadap alam maupun manusia, berikut penjelasannya: 

Efek angin fohn terhadap alam 

Efek fohn juga dapat merusak hasil pertanian di daerah lereng pegunungan. Tanaman yang rawan terhadap efek fohn adalah tanaman-tanaman yang tidak tahan terhadap perubahan panas.

Angin kering yang dibawa oleh fohn juga memengaruhi iklim lokal wilayah leeward pegunungan. Kemungkinan besar iklim lokal akan menjadi lebih hangat dan kering dibandingkan dengan wilayah-wilayah sekitarnya.

Sedikitnya uap air dan suhunya yang tinggi membuat daerah yang terkena efek fohn menjadi rawan bencana kebakaran hutan.

Hal ini juga dipengaruhi oleh efek fohn yang mengubah siklus air wilayah tersebut dengan meningkatkan evaporasi namun memengaruhi lokasi presipitasi.

Efek angin fohn terhadap manusia

Angin fohn memiliki dampak yang buruk bagi masyarakat yang tinggal di jalurnya. Penyakit yang disebabkan oleh fenomena ini pun sangat banyak, mulai dari migraine sederhana hingga psychosis. 

Riset terbaru menemukan bahwa angin fohn sebenarnya memiliki dampak yang positif bagi manusia karena mendatangkan kehangatan.

Dampak-dampak buruk anekdotal yang diceritakan diduga merupakan efek sekunder dari fenomena-fenomena lain yang terjadi saat fohn, seperti kadar ion atmosfer dan rasa tidak nyaman seseorang dikarenakan terpaan angin yang kuat.

Nama-nama angin foh di Indonesia

Angin fohn mempunyai banyak nama di kalangan kota atau daerah yang berbeda, di antaranya: 

  • Angin wambrau

Jenis angin lokal yang bersifat panas dan bertiup di wilayah Pulau Biak disebut angin wambrau. Angin ini termasuk angin fohn, sebab anginnya bertiup menuruni lereng pegunungan di kawasan Pulau Biak, Papua.

  • Angin bahorok

Angin ini muncul di daerah Deli Serdang. Angin bahorok termasuk angin fohn. Sifat anginnya panas dan kering. Tak jarang pula, jenis angin ini merusak perkebunan tembakau di kawasan Deli Serdang, Sumatera Utara.

  • Angin gending

Terjadi di kawasan Probolinggo, Jawa Timur. Seperti jenis lainnya, angin gending bersifat panas, kering, dan bisa merusak beberapa tanaman.

Selain Probolinggo, angin gending Terjadi di kawasan Probolinggo, Jawa Timur. Seperti jenis lainnya, angin gending bersifat panas, kering, dan bisa merusak beberapa tanaman. Selain Probolinggo, angin gending juga sering terjadi di kawasan Pasuruan.

  • Angin kumbang

Terjadi di kawasan Cirebon, Jawa Barat. Sama seperti jenis angin fohn lainnya, angin kumbang juga bersifat panas dan kering. Selain Cirebon, angin kumbang juga sering terjadi di kawasan Tegal, Jawa Tengah.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/10/150000169/angin-fohn-pengertian-proses-penyebab-efek-dan-nama-namanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke