Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Seperti halnya manusia, bintang juga mengalami tahapan “kehidupan” yakni lahir, berkembang, dan akhirnya mati atau tidak bersinar lagi. Proses inilah yang disebut sebagai evolusi bintang atau siklus kehidupan bintang.
Skala waktu dalam evolusi bintang dapat memakan waktu hingga miliaran tahun. Siklus kehidupan bintang terdiri dari lima tahap, yaitu tahapan kelahiran, deret utama, raksasa merah, katai putih, dan supernova.
Pembentukan bintang berawal dari awan, gas, dan debu antar bintang (nebula). Atom-atom dari awan ini Tarik-menarik akibat gaya gravitasi dan akhirnya membentuk calon bintang atau juga disebut protobintang.
protobintang kemudian mengerut, memanas, memijar dan mulai bersinar. Dua hal yang paling penting dalam proses kelahiran bintang adalah proses penggabungan nuklir (nuclear fusion) dan gravitasi.
Baca juga: Perbedaan Planet, Bintang, dan Satelit
Selama jutaan tahun, protobintang ini menetap dalam keadaan ekuilibrium, menjadi bintang deret utama. Seberapa lama kehidupan bintang deret utama bergantung pada massa bintang itu sendiri.
Bintang dengan massa besar memang memiliki material yang lebih banyak, namun terbakar lebih cepat karena suhu tinggi di inti bintang yang disebabkan oleh gaya gravitasinya sendiri yang kuat.
Sementara Matahari akan menjalani kehidupan sebagai bintang deret utama selama sekitar 10 miliar tahun, bintang yang 10 kali lipat lebih masif hanya mampu bertahan sebagai bintang deret utama selama sekitar 20 juta tahun.
Baca juga: Bintang: Pengertian, Bentuk, Manfaat, dan Jenis-jenisnya
Sebuah bintang katai merah, yang massanya hanya setengah dari massa Matahari, bisa bertahan selama 80-100 miliar tahun, jauh lebih panjang daripada umur alam semesta saat ini.
Ukuran bintang secara bertahap membesar dikarenakan proses fusi nuklir. Saat Atmosfer luarnya menggembung dan lemah, membuat radiusnya membesar dan suhu permukaan inti bintang akan naik hingga 100 juta derajat celcius.
Temperatur yang sangat tinggi ini menyebabkan gas-gas di sekeliling inti luar menyebar secara besar-besaran dan kemudian menjadi Bintang Raksasa Merah. Ukurannya bisa mencapai 100 kali ukuran Matahari.
Bintang raksasa merah merupakan bintang sekarat, atau merupakan bintang yang berada dalam tahap akhir evolusi bintang.
Dalam beberapa miliar tahun mendatang, Matahari akan berevolusi dari bintang deret utama kemudian menjadi bintang raksasa merah, memperluas lapisan luarnya dan menelan planet-planet dan mungkin juga menelan bumi.
Baca juga: Mengapa Matahari Termasuk ke Dalam Golongan Bintang?
Katai putih, juga disebut katai degenerasi, adalah bintang kecil yang sudah tidak lagi bersinar. Katai putih adalah tahap evolusi akhir bintang bermassa kecil dan menengah.
Karena besarnya energi dan tingginya temperatur bintang menyebabkan lapisan-lapisan gas keluar dari inti bintang, hingga akhirnya hanya tersisa intinya saja.