Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan antara Suspensi dan Koloid

Kompas.com - 19/06/2022, 10:14 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ada beberapa jenis campuran zat, dua di antaranya adalah suspensi dan koloid. Keduanya kerap salah diidentifikasi sebagai satu sama lain. Apakah perbedaan antara koloid dan suspensi? Berikut adalah penjelasannya!

Ukuran partikel

Salah satu perbendaan antara suspensi dan koloid adalah ukuran partikelnya. Suspensi memiliki ukuran partikel yang lebih besar daripada partikel koloid.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, koloid memiliki partikel dengan diamter 1 hingga 1.000 nanometer Sedangkan, suspensi memiliki partikel dengan ukuran yang lebih besar yaitu dengan diameter di atas 1.000 nanometer.

Baca juga: Campuran dan Contohnya

Koloid memiliki zat terdispersi berupa partikel yang berukuran kecil. Ukuran yang kecil membuat zat terdispersi dan pendispersi dalam koloid tercampur dan tidak dapat dibedakan.

Sedangkan, suspensi memiliki partikel dengan ukuran lebih besar. Artinya, zat terdispersi tidak menyatu dengan zat pendispersi.

Hal tersebut membuat zat-zat penyusun suspensi dapat dibedakan dengan mudah.

Pengendapan partikel

Perbedaan antara suspensi dan koloid selanjutnya adalah keadaannya setelah pencampuran zat terdispersi dan pendispersinya.

Partikel suspensi yang besar dan sifat campuran yang heterogen, membuat partikel suspensi mengendap setelah pencampuran. Makin besar ukuran partikelnya, maka makin cepat juga pengendapan yang terjadi dalam suspensi.

Baca juga: Contoh Campuran: Homogen, Heterogen, Suspensi, dan Koloid

Adapun, pada koloid tidak terjadi pengendapan setelah pencampuran. Dilansir dari Lumen Learning, partikel koloid cukup kecil sehingga tidak mengendap jika dibiarkan setelah pencampuran.

Partikel koloid tetap tersebar bersama dengan zat pendispersinya, sehingga tidak mengendap seperti walaupun termasuk ke dalam campuran heterogen.

Penyaringan

Perbedaan antara suspensi dan koloid selanjutnya dapat dilihat dari penyaringan. Zat-zat penyusun suspensi dapat dipisahkan melalui metode penyaringan karena ukuran partikelnya yang besar.

Adapun, zat-zat penyusun koloid tidak dapat dipisahkan melalui metode penyaringan. Hal tersebut karena ukuran partikel koloid lebih besar dari pori-pori media penyaringan, sehingga tidak dapat dipisahkan dari zat pendispersinya.

Baca juga: Cara Memisahkan Campuran: Filtrasi, Distilasi, Kromatografi, Sublimasi

Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah peristiwa terhamburnya cahaya ketika melewati koloid. Koloid mengalami efek Tyndall di mana cahaya dihamburkan karena bertubrukan dengan partikel koloid. Hal tersebut membuat cahaya terlihat di dalam koloid.

Adapun, suspensi juga dapat menghamburkan cahaya seperti koloid. Namun ketika partikel suspensi terlalu besar, cahaya tidak dapat terhambur. Hal tersebut hanya akan membuat suspensi terlihat buram saat terkena cahaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com