Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hormat Nazi Dilarang?

Kompas.com - 09/05/2022, 10:30 WIB
Nadya Anjani,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Dilansir dari laman Deutsche Welle, pada 2017 silam, dua turis asal Tiongkok ditangkap polisi Jerman dan dibebaskan setelah membayar denda sebesar 500 Euro.

Mereka ditangkap karena foto dengan pose hormat Nazi di depan gedung parlemen Jerman. Tanpa mereka ketahui, Jerman telah melarang penggunaan simbol Nazi, sejak akhir Perang Dunia ke-2.

Kenapa hormat Nazi dilarang? Mari simak alasannya!

Apa itu hormat Nazi?

Hormat Nazi merupakan gestur sapaan yang digunakan masyarakat Jerman pada masa kekuasaan partai Nazi di Jerman.

Gestur ini dilakukan dengan menjulurkan lengan kanan ke udara, seraya mengatakan “Heil Hitler!” (Salam Hitler!), “Heil, Mein Führer!” (Salam, pemimpinku!), atau “Sieg Heil!” (Salam kemenangan!).

Seorang perwira militer yang bersorak “Sieg!” (kemenangan) harus dibalas dengan seruan “Heil!” (Salam!).

Baca juga: Peristiwa Reunifikasi Jerman (1990)

Setelah diadopsi sebagai gestur sapaan resmi oleh partai Nazi, masyarakat diwajibkan mengganti sapaan sehari-hari dengan hormat Nazi. Misalnya ketika berkunjung ke toko, berpapasan satu sama lain, dan pada bendera partai Nazi.

Alih-alih menyapa dengan “Guten Morgen” (Selamat Pagi) atau sapaan umum lainnya, masyarakat Jerman harus mengangkat lengan kanan mereka ke udara dan menyebut “Heil Hitler”.

Tak hanya itu, korespondensi secara tertulis juga diakhiri dengan tulisan “Heil Hitler”. Ini dilakukan sebagai tanda kehormatan dan kesetiaan mereka terhadap partai Nazi beserta pemimpinnya, Adolf Hitler.

Jerman di bawah pemerintahan partai Nazi

Pada dasarnya, hormat Nazi dilarang karena asosiasinya dengan partai fasis ekstrem kanan yang berkuasa di Jerman dari 1933 sampai 1945.

Di bawah pemerintahan Adolf Hitler yang mengusung gagasan rasialis dan otoriter, partai Nazi merampas hak asasi manusia sejumlah golongan masyarakat yang dianggap bukan bagian dari “ras Arya” atau “ras Jerman murni” yang superior.

Hitler bersikeras bahwa kemurnian “ras Jerman” yang murni adalah yang berambut pirang, bermata biru, serta berbadan atletis, harus dipertahankan agar bangsa Jerman dapat menjadi pemimpin dunia.

Baca juga: Kalimat Tanya Tidak Langsung dalam Bahasa Jerman serta Contohnya

Akibatnya, penangkapan, persekusi, kebijakan diskriminatif seperti sterilisasi paksa, bahkan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak memenuhi kriteria pun dijalankan.

Beberapa pihak yang termasuk di dalamnya, antara lain orang Roma (Gipsi), orang Afro-Jerman, homoseksual, dan pengidap disabilitas.

Dengan didorong ideologi rasis, partai Nazi turut menyebarluaskan kepercayaan bahwa bangsa Yahudi merupakan "kutu parasit" yang pantas dibasmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com