Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Sastra: Definisi dan Tujuannya

Kompas.com - 28/03/2022, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kritik sastra diperlukan agar sebuah karya sastra menjadi lebih baik.

Dalam praktiknya, kritik sastra bisa dilakukan dengan menilai, memuji, membandingkan, menikmati, bahkan mencari kesalahan dalam sebuah karya sastra.

Apa itu kritik sastra?

Definisi kritik sastra

Menurut Rachmat Djoko Pradopo dalam buku Teori Kritik dan Penerapannya dalam Sastra Indonesia Modern (2021), kritik sastra adalah salah satu cabang studi sastra yang berkaitan dengan ilmu sastra beserta penciptaannya.

Dalam bidang keilmuan, kritik sastra tidak dapat dipisahkan dari cabang studi lainnya, yakni teori sastra dan sejarah sastra.

Dilansir dari buku Pembelajaran Cerpen (2020) karya Saifur Rohman, pengertian kritik sastra bisa dikaitkan dengan aktivitas menghargai, menilai, dan menafsirkan sebuah karya sastra.

Sebagai bentuk menghargai, kritik sastra menghasilkan tindakan memuliakan, meninggikan, serta mengenal sebuah karya sastra.

Baca juga: Kritik Sastra dan Sebutan Kritikus

Sebagai penilaian, kritik sastra menghasilkan nilai baik atau buruk.

Sementara sebagai penafsiran, kritik sastra menghasilkan berbagai makna kemanusiaan, seperti keyakinan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, pekerjaan, hingga kebijakan.

Tujuan kritik sastra

Dikutip dari buku Mengenal Karya Sastra dalam Bentuk Kritik dan Esai (2020) oleh Suci Wulandari, dkk tujuan dari kritik sastra adalah:

Memperbaiki suatu karya sastra

Kritik sastra ditujukan untuk memperbaiki atau mengoreksi sebuah karya sastra. Perbaikan tersebut bisa mencakup ragam bahasa yang digunakan hingga penulisannya.

Memberi penilaian secara obyektif, ilmiah, dan terstruktur

Kritik sastra dilakukan untuk memberi penilaian terhadap karya sastra, secara obyektif, ilmiah dan terstruktur.

Obyektif artinya penilaian didasarkan pada bagaimana sebuah karya sastra disusun, dan tidak bersifat subyektif. Ilmiah artinya dikaitkan dengan keilmuan. Sedangkan terstruktur berarti sesuai struktur atau pedoman sebuah karya sastra.

Baca juga: Perbedaan Kritik Sastra dan Esai

Bertujuan akademis

Artinya kritik sastra dijadikan sarana untuk memperoleh gelar akademis. Contohnya, mahasiswa yang mempelajari kesastraan, tentunya harus mempelajari kritik sastra untuk mendapatkan nilai.

Bertujuan komersial

Tujuan dari kritik sastra adalah untuk komersial. Maksudnya seorang kritikus sastra tentunya juga ingin mendapatkan penghasilan dari bidang sastra.

Selain empat tujuan di atas, kritik sastra juga masih memiliki beberapa tujuan lainnya, yakni:

  1. Memberi panduan yang benar tentang pemahaman karya sastra
  2. Berguna dalam penyusunan teori dan sejarah sastra
  3. Membantu pengembangan bidang sastra
  4. Bermanfaat untuk memberi pemahaman terkait sastra dan apresiasinya kepada masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com