Apa Saja Metode Public Speaking?

KOMPAS.com - Public speaking adalah seni berbicara atau komunikasi lisan di depan umum. Tujuan public speaking sangatlah beragam. Ada yang ditujukan untuk persuasi, namun ada pula yang bertujuan memberi informasi atau pengetahuan.

Salah satu hal terpenting dalam public speaking adalah penguasaan materi. Cara public speaker menguasai dan menyampaikan materi ke pendengarnya sering disebut metode public speaking.

Ada empat metode public speaking yang sering diaplikasikan, yakni impromptu, manuskrip, memorized, dan extempore.

Impromptu (Ad Libitum)

Dilansir dari buku Komunikasi Bisnis: Membangun Hubungan Baik dan Kredibilitas (2009) oleh Yatri Indah Kusumastuti, impromptu adalah metode public speaking yang dilakukan tanpa persiapan atau mendadak.

Pembicara (public speaker) tidak menyiapkan atau membaca materi, melainkan hanya memikirkan masalah apa yang akan disampaikan ke pendengar.

Baca juga: Mengenal Public Speaking, Seni Berbicara di Depan Umum

Manuscript (manuskrip)

Menurut Destila Vitisfera Putri dalam buku Lancar Pidato dan Public Speaking Tanpa Grogi Tanpa Panik (2021), manuscript diterapkan dengan membaca naskah atau materi secara lengkap.

Sebelum memulai public speaking, pembicara menyiapkan materi yang akan disampaikan, kemudian membacanya di depan umum sesuai isi naskah. Biasanya metode ini digunakan dalam pidato resmi, misalnya pidato dalam acara kenegaraan.

Memorized

Metode ini dilakukan tanpa menggunakan bantuan naskah atau materi sama sekali. Memorized mengandalkan kekuatan ingatan serta penguasaan materi.

Sebelum berpidato atau melakukan public speaking, pembicara harus membuat dan menghapal seluruh materi yang akan disampaikan.

Extempore (using note)

Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Public Speaking: Teori dan Praktik (2020) karya Pajar Pahrudin, extempore adalah metode yang dilakukan dengan bantuan catatan, pointer, outline (garis besar materi) atau slide materi yang ditampilkan di layar lewat LCD proyektor.

Extempore dianggap sebagai metode public speaking terbaik, karena pembicaranya bebas berimprovisasi, menjaga kontak mata, lebih komunikatif, dan pembicaraannya lebih terkendali karena ada sistematika materi.