Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parafiletik: Pengertian dan Contohnya

Kompas.com - 15/02/2022, 16:37 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis


KOMPAS.com – Pohon filogeni menjelaskan evolusi yang membentuk berbagai kelompok makhluk hidup seperti mamalia, aves, dan juga reptilia. Reptilia bersifat parafiletik, apa maksudnya?

Untuk mengetahui maksudnya, terlebih dahulu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan kelompok parafiletik. Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian parafiletik

Parafiletik adalah salah satu kelompok organisme dalam pohon filogeni yang menunjukkan peta evolusi makhluk hidup.

Dilansir dari University of California Museum of Paleontology, parafiletik adalah kelompok organisme (termasuk nenek moyang terbaru) dalam suatu takson, namun tidak semua keturunannya.

Artinya, kelompok parafiletik adalah sekumpulan organisme yang berasal dari nenek moyang yang sama dan takson yang sama, kecuali beberapa keturunan. Singkatnya, ada keturunan dalam takson yang membentuk kelompok lain selain kelompok parafiletik.

Baca juga: Filogeni: Pengertian dan Dasar Penentuannya

Contoh parafiletik

Seperti yang disebutkan sebelumnya, reptilia bersifat parafiletik. Dilansir dari Biology Online, reptilian bersifat parafiletik karena mengecualikan dua kelompok keturunannya yaitu aves dan mamalia.

Kelompok parafiletik reptilia berasal dari nenek moyang amniota. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, amniota adalah cabang evolusi dari tetrapoda di mana embrio berkembang dalam satu set membran pelindung.

Sinapsida

Amniota kemudian berevolusi menghasilkan keturunan berupa sauropsida dan sinapsida. Sinapsida kemudian berkembang menjadi mamalia dan archaeothyris.

Mamalia kemudian melalui garis evolusinya sendiri dan memiliki bentuk yang jauh berbeda dari keturunan amniota lainnya.

Baca juga: Pohon Filogeni: Pengertian, Struktur, dan Kelompok Organismenya

Sedangkan, memiliki bentuk seperti kadal dan termasuk ke dalam anggota reptilian bersama keturunan amniota lainnya. Namun, archaeothyris telah punah seskitar 300 juta tahun yang lalu pada pada zaman karbon akhir.

Sauropsida

Sedangkan keturunan amniota lainnya, yaitu sauropsida berkembang menjadi dua keturunan yaitu anapsida dan diapsida. Anapsida mengalami evolusi dan menghasilkan keturunan berupa kura-kura.

Adapun, diapsida berkembang menjadi dua lagi yaitu lepidosauria dan archosauria. Lepidosauria kemudian berkembang menjadi squamata yang garis evolusinya menghasilkan kadal, ular, dan kadal cacing.

Baca juga: Perbedaan Filogeni dan Ontogeni

Sedangkan archosauria berkembang menjadi buaya dan dinosaurus. Dilansir dari Ask A Biologist, 65 juta tahun yang lalu terjadi kepunahan massal di mana semua dinosaurus mati dan hanya satu kelompok dinosaurus berbulu yang bertahan hidup.

Dinosaurus berbulu tersebut berevolusi menjadi aves (burung). Sehingga, buaya memiliki kekerabatan yang jauh lebih dekat dengan aves daripada dengan kadal juga ular. Buaya kemudian termasuk reptilia, sedangkan aves membentuk kelompoknya sendiri.

Sehingga, reptilia adalah kelompok organisme keturunan amniota kecuali organisme anggota mamalia dan aves. Pengecualian tersebut membuat reptilia bersifat parafiletik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com