Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pi 3,14?

Kompas.com - 21/08/2021, 15:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam perhitungan matematika, seringkali kita menemukan bilangan pi. Bilangan pi dalam matematika dasar digunakan untuk menghitung luas dan keliling lingkaran. Dilansir dari The Guardian, pi penting untuk aplikasi praktis matematika seperti koreksi GPS dan masalah elektronik.

Berdasarkan situs Live Science, pi adalah bilangan irasional yang merupakan angka desimal tidak terbatas. Artinya pi memiliki angka di belakang koma yang tidak akan berhenti bahkan seorang ilmuan menghitung pi hingga 70.000 desimal.

Agar lebih praktis penggunaanya, dalam dunia matematika bilangan pi di rumuskan sebagai 3,14 atau 22/7. Namun mengapa pi adalah 3,14? Untuk mengetahui jawabannya, kita harus mundur ke tahun 2.000 Sebelum Masehi di mana orang Babilonia dan Mesir kuno hidup.

Babilonia dan Mesir kuno

Dilansir dari Scientific American, orang Babilonia dan Mesir kuno menyadari keberadaan dan pentingnya konstanta, mereka juga memiliki perkiraan numeric kasar untuk nilai pi. Tidak jelas bagaimana orang-orang tersebut menemukan pi.

Baca juga: Tahukah Kamu, Mengapa Black Box Berwarna Oranye?

Namun ada teori yang menyatakan bahwa mereka menggunakan tali untuk mengukur keliling dan diameter suatu lingkaran.

Mereka lalu membagi keliling dengan diameter lingkaran dan mendapatkan nilai pi yaitu angka yang lebih besar dari tiga. Orang Babilonia mencatat pi sebagai 3,125 namun orang Mesir kuno mencatat pi sebagai 3,1605.

Perhitungan nilai pi kemudian dilakukan kembali sekitar 200 tahun sebelum masehi oleh ilmuan terkemuka, Archimedes.

Disadur dari Exploratorium, Archimedes memperkirakan luas lingkaran dengan teorema phytagoras untuk menentukan luas polygon beraturan yang berada di dalam lingkaran. Dari perhitungan yang rumit tersebut, Archimedes mendapatkan bahwa nilai pi berada di antara nilai 3 10/7 dan 3 1/7.

Astronom asal China

Lalu pada sekitar tahun 400 masehi, seorang matematikawan dan astronom asal China bernama Zu Chongzhi juga melakukan penelitian tentang pi. Dilansir dari exploratorium.edu, Zu Chongzhi menghitung pi dengan rasio lingkaran yaitu 355/113 atau 3,14159292.

Nilai pi tersebut kemudian digunakan oleh para matematikawa Yunani sekitar tahun 1700-an. Sebagai hasilnya, simbol pi disimbolkan dengan huruf Yunani π.

Walau pi merupakan nilai dengan angka di belakang koma yang banyak, hingga saat ini pi dipakai dengan nilai 3,14 atau 22/7 untuk lebih memudahkan perhitungan.

Baca juga: Tahukah Kamu, Kereta Maglev Berjalan Menggunakan Gaya Magnet?

Untuk menghitung nilai pi sendiri, kamu bisa mencobanya di rumah dengan cara sederhana. Ukurlah keliling benda bulat seperti piring dengan meteran untuk mengukur kain.

Lalu ukur juga diameter benda tersebut. Setelah itu, bagi nilai keliling dengan diameternya. Kamu pasti akan mendapatkan nilai pi yang lebih besar dari angka tiga, silahkan mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com