Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Burung Terbang di Luar Angkasa?

Kompas.com - 21/08/2021, 12:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Burung bebas terbang di Bumi. Mereka bisa pergi ke tempat mana saja yang diinginkan. Terkadang mereka berhenti sejenak untuk beristirahat atau mencari makan. Setelah itu, mereka kembali terbang menjelajahi Bumi.

Burung hanya perlu mengepakkan sayap dan menambah kecepatannya ketika ingin terbang lebih cepat. Tidak jarang pula mereka berseluncur di udara atau berdiam diri sesaat tanpa mengepakkan sayapnya.

Namun, kira-kira bisakah burung terbang di luar angkasa?

Burung tidak bisa terbang di ruang hampa udara

Dilansir dari Live Science, luar angkasa adalah ruang hampa udara yang penuh dengan kekosongan kosmik. Hampir tidak ada materi yang dapat ditemui, walau sebenarnya beberapa tempat terjauh di ruang angkasa mempunyai materi seperti debu, gravitasi, dan sejenisnya.

Mengutip dari How Things Fly, burung tidak bisa terbang di luar angkasa yang hampa udara. Karena seperti namanya, luar angkasa tidak mempunyai udara yang dibutuhkan burung untuk bernapas dan mengepakkan sayapnya.

Untuk bisa terbang, burung membutuhkan tekanan udara yang ada di atas dan di bawah sayapnya. Tekanan udara ini tercipta ketika burung menggunakan otot dada mereka yang kuat untuk mengepakkan sayapnya.

Baca juga: The Great Emu War: Kekalahan Manusia dari Burung Emu

Secara lebih spesifik, burung terbang karena adanya perbedaan tekanan udara. Melansir dari situs Ask A Biologist (Arizona State University), tekanan udara di bawah sayap burung jauh lebih tinggi dibanding udara di atasnya.

Perbedaan tekanan udara dihasilkan dari masa jenis burung yang jauh lebih kecil dibanding permukaan tubuhnya yang luas. Sehingga burung bisa terbang bebas di Bumi, tetapi tidak bisa terbang di luar angkasa.

Bagaimana dengan di pesawat luar angkasa?

Dalam situs Animal - How Stuff Works, dijelaskan jika burung mampu terbang di pesawat luar angkasa. Mereka perlu mengepakkan sayapnya lebih keras dan lebih banyak di awal, dibanding ketika terbang di bumi. Kepakan sayap tersebut dilakukan untuk membangun dan memperlambat kecepatan terbangnya.

Kelebihan utama burung dibanding manusia ketika berada di pesawat luar angkasa ialah tetap berfungsinya sayap dan ekor burung. Mereka tetap bisa terbang sambil berbelok, serta menambah dan mengurangi kecepatan terbang.

Berbeda dengan manusia yang harus berpijak pada benda atau dinding pesawat untuk bisa berpindah tempat. Selama ekor dan sayap burung berfungsi dengan baik, mereka tidak akan mengalami kesulitan terbang di dalam pesawat luar angkasa. Walau pada awal percobaannya, burung perlu beradaptasi untuk mengimbang bobotnya.

Baca juga: Shoebill Stork, Burung Purba yang Masih Hidup Hingga Sekarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com