Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Kompas.com - 28/04/2021, 14:24 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comBhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara Indonesia. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan budaya.

Arti dari Bhinneka Tunggal Ika ialah berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sudah seharusnya prinsip Bhinneka Tunggal Ika senantiasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan menerapkannya, persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia tetaplah terjaga.

Mengutip dari jurnal Ekstrapolasi Konsep Bhinneka Tunggal Ika sebagai Doktrin Politik Kerajaan dalam Ranah Pendidikan (2013) karya Mohammad Imam Farisi, Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara Indonesia setelah diusulkan oleh Mohammad Yamin kepada Ir Soekarno.

Secara garis besar, prinsip utama dalam semboyan negara Indonesia ini adalah persatuan dalam keberagaman. Artinya walau masyarakat Indonesia berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, namun harus tetap bersatu demi keutuhan negara.

Baca juga: Bhinneka Tunggal Ika: Pengertian dan Asal Kata

Apabila ditelusuri lebih jauh, sebenarnya Bhinneka Tunggal Ika mengandung empat prinsip penting. Dilansir dari jurnal Persepsi Bhinneka Tunggal Ika pada Mahasiswa PPKn Angkatan 2008/2009 Universitas Ahmad Dahlan (2013) karya Citra Hepatica Muslimah dan Triwahyuningsih, empat prinsip tersebut adalah:

  • Common denominator

Artinya sifat yang dianggap umum. Indonesia memiliki keberagaman agama dan aliran kepercayaan, common denominator berarti mencari prinsip yang sama atau bersifat umum dalam setiap agama dan aliran kepercayaan.

Prinsip yang sama ini kemudian dijadikan pegangan untuk menyatukan Bangsa Indonesia. Common denominator juga dijadikan acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga Bangsa Indonesia bisa hidup rukun dan saling menjaga toleransi.

  • Tidak bersifat sektarian dan ekslusif

Artinya tidak ada suatu hal yang dianggap paling benar atau memiliki martabat yang lebih tinggi. Adanya paham sektarian dan sifat eksklusif hanya menimbulkan rasa cemburu, kecurigaan dan persaingan yang tidak sehat. Akibatnya bisa memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia.

Sebaliknya, Bhinneka Tunggal Ika bersifat inklusif. Artinya masyarakat Indonesia harus saling memupuk rasa persaudaraan, tidak memaksakan kehendak pada kelompok minoritas, serta menjunjung tinggi persamaan martabat dan harkat.

Baca juga: Bhinneka Tunggal Ika: Makna dan Implementasi

  • Sifatnya universal dan menyeluruh

Artinya dalam penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, antar masyarakat sudah seharusnya saling menghormati, mencintai, menjaga toleransi, menjaga kerukunan dan saling mempercayai. Sifat universal dan menyeluruh dalam semboyan negara ini dapat menjaga persatuan dalam keanekaragaman.

  • Bersifat konvergen

Artinya perbedaan yang ada di masyarakat, seharusnya tidak menjadi suatu hal yang patut untuk dibesar-besarkan. Sebaliknya, perbedaan yang ada ini haruslah dicari titik temunya dan dibuatlah kesepakatan bersama mengenai hal tersebut. Semua perbedaan ini tidak menjadi suatu permasalahan besar, jika dilandasi sikap toleransi dan hidup rukun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com