Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKI dan Perjuangan Pergerakan Nasional

Kompas.com - 23/12/2020, 15:35 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan salah satu partai politik revolusioner Indonesia yang memiliki peran penting dalam perjuangan pergerakan nasional Indonesia.

Gerakan perjuangan PKI bersifat radikal dan mengedepankan cara-cara kekerasan untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat pribumi terhadap kekuasaan kolonial.

Pembentukan PKI

Dalam buku Di bawah Lentera Merah (1999) karya Soe Hok Gie, eksistensi PKI berawal dari organisasi komunis bernama Indische Social Democratische Vereniging (ISDV).

ISDV didirikan oleh Henk Sneevliet pada 9 Mei 1914. Henk Sneevliet mengemban misi dari pusat komando Komunis Internasional (Komintern) untuk menanamkan paham marxisme-komunisme terhadap perjuangan pergerakan nasional Indonesia.

Sneevliet menyebarkan pengaruh Komunis di Indonesia melalui organisasi buruh kereta api di Semarang. Selain itu, Sneevliet juga menanamkan pengaruh di organisasi Sarekat Islam melalui Semaoen, Alimin, Darsono, dan lainnya.

Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun

Pada perkembangannya Semaoen dan kawan-kawannya berusaha untuk mengubah perjuangan Sarekat Islam ke arah komunis. Hal ini menyebabkan pecahnya Sarekat Islam menjadi dua kubu yaitu, SI Merah (Komunis) dan SI Putih (Agamis).

Pada 20 Mei 1920, Semoen bersama anggota SI Merah dan tokoh komunis ISDV sepakat untuk mengubah nama ISDV menjadi Partai Komunis Indonesia.

Perubahan nama dari ISDV bertujuan untuk menguatkan nuansa Indonesia-sentris dalam perjuangan kaum Komunis terhadap kolonialisme Belanda.

Perjuangan PKI

Perjuangan PKI dalam menentang kolonialisme Belanda bersifat radikal dan cenderung anarkis.
Pada 25 Desember 1925, PKI mengadakan rapat besar yang mengundang pimpinan cabang PKI di seluruh Indonesia.

Rapat tersebut menghasilkan keputusan untuk melaksanakan aksi pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda di beberapa kota Indonesia.

Baca juga: Muso, Pimpinan Pemberontakan PKI di Madiun

Realisasi aksi pemberontakan PKI dilaksanakan pada tahun 1926-1927. Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, aksi pemberontakan PKI berawal di Jakarta dan Tangerang pada tanggal 12 November 1926.

Di Jakarta, PKI bergerak menyerang polisi Belanda dan merusak sambungan telepon untuk memutus komunikasi. Setelah itu, PKI bergerak menuju penjara Glodok untuk membuat kerusuhan dan membebaskan beberapa tahanan.

Pemberontakan PKI pada tahun 1926 meluas hingga ke karisidenan Banten, Bandung, Priangan Timur, Surakarta, Kediri, Banyumas, Pekalongan, dan Kedu. Pola pemberontakan di daerah-daerah tersebut hampir sama dengan pola pemberontakan PKI di Jakarta.

Pada tahun 1927, pemberontakan PKI meluas hingga ke pulau Sumatera. Pusat pemberontakan PKI di Sumatera berlangsung di Sawah Lunto, Sumatera Barat.

Baca juga: Mengapa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh PKI?

Pemberontakan PKI pada tahun 1926-1927 mengalami kegagalan. Belanda melakukan penangkapan massal, pemenjaraan, pembunuhan, dan pembuangan terhadap anggota PKI.

Pada akhirnya, PKI mengalami kehancuran dan seluruh gerakan revolusioner radikal Indonesia dibekukan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com