KOMPAS.com - Petir adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap kejadian petir, energi yang dilepaskan lebih besar dibandingkan pembangkit tenaga listrik.
Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt.
Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan listrik dalam atau pada permuakaan benda.
Muatan listrik tetap ada sampai benda kehilangan listrik dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik.
Listrik statis kontras dengan arus listrik, yang mengalir melalui kabel atau konduktor lainnya dan mentransmisikan listrik.
Sebuah muatan listrik statis dibuat setiap dua permukaan memiliki resistensi yang tinggi terhadap arus listrik.
Baca juga: Gaya dan Gerak: Pengertian dan Jenisnya
Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan netral. Sehingga jika benda bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan muatannya.
Salah satunya adalah petir. Di mana petir memiliki sifat muatan listrik antara lain:
Menurut Demokritus, partikel zat yang terkecil disebut atom. Hal tersebut pertama kali dimodelkan oleh Dalton.
Adapun model atom Dalton adalah sebagai berikut:
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, teori atom mengalami perkembangan oleh beberapa ahli seperti JJ Thomson, Rutherford, dan Bohr.
Bagaimana benda dapat bermuatan listrik? Setiap zat tersusun atas atom. Sehingga muatan listrik suatu zat tergantung dari jenis muatan listrik atom.
Jika atom benda lebih cenderung melepaskan elektron, maka zat yang disusunya lebih cenderung bermuatan positif.
Baca juga: Gerak Benda: Cara, Faktor, dan Kegunaannya
Sebaliknya, jika atom benda lebih cenderung menangkap elektron, maka zat yang disusunnya cenderung bermuatan negatif.
Sehingga muatan listrik sebuah benda sangat tergantung dengan muatan listrik atom-atom penyusunnya.