Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari ini dalam Sejarah: Belanda Serahkan Indonesia ke Jepang

Kompas.com - 08/03/2020, 11:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Tepat 78 tahun yang lalu hari ini, Jepang mengakhiri kekuasaan Belanda selama lebih dari satu abad.

Pada 8 Maret 1942 pagi, di rumah dinas seorang perwira di kawasan Landasan Udara Kalijati, Subang, Belanda menyerah kepada Jepang.

Kedatangan Jepang di Indonesia sejak Januari 1942 membuat Belanda kewalahan. Jepang berhasil menguasai Kalimantan, Sumatera, hingga akhirnya Jawa dalam waktu singkat.

Dikutip dari National Geographic Indonesia, serangan terakhir Belanda berlangsung di Jawa Barat.

Pada 6 Maret 1942, Panglima Angkatan Darat Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten memerintahkan Komandan Pertahanan di Bandung, Mayor Jenderal JJ Pesman, untuk tidak melakukan pertempuran di Bandung.

Sebab Bandung sudah dipadati penduduk sipil, baik wanita maupun anak-anak. Jika pertempuran terjadi, akan banyak korban sipil berjatuhan. Ter Poorten ingin berunding.

Sore hari tanggal 7 Maret 1942 Lembang jatuh ke tangan Jepang. Jepang berhasil memaksa pasukan KNIL (Koninklijk Netherlandsch Indische Leger) di bawah komando Letjen Ter Poorten melakukan gencatan senjata.

Mayjen JJ Pesman pun mengirim utusan ke Lembang untuk melakukan perundingan.

Baca juga: Perjanjian Kalijati, Ketika Belanda Serahkan Indonesia ke Jepang

Jenderal Imamura meminta agar perundingan dilakukan dengan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkendborgh Strachouwer di Kalijati, Subang pada pagi hari tanggal 8 Maret 1942.

Setelah menerima permintaan itu, Letjen Ter Poorten meminta Gubernur Jenderal Tjarda menolaknya. 

Mendengar penolakan itu, Jenderal Imamura mengeluarkan ultimatum.

Bila pada pagi hari 8 Maret 1942 pukul 10.00 para petinggi Belanda belum juga berada di Kalijati, maka Bandung akan dibom sampai hancur.

Sebagai bukti bahwa ancaman itu bukan sekadar gertakan, sejumlah besar pesawat pengebom Jepang disiagakan di Landasan Udara Kalijati.

Melihat perkembangan yang semakin mengkhawatirkan, Jenderal Ter Poorten pemimpin Angkatan Perang Hindia Belanda dihadapkan pada situasi kritis.

Letjen Ter Poorten dan Gubernur Tjarda mengutus Mayjen JJ Pesman, untuk menghubungi Komandan Tentara Jepang dalam upaya melakukan perundingan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com