KOMPAS.com - Pada 6 Desember 1946, Kapal Weltevreden berangkat dari Pelabuhan Rotterdam, Belanda menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Di dalamnya, ada Dolly Zegerius, gadis Belanda yang memilih meninggalkan kampung halamannya untuk membela Indonesia, negara yang baru setahun merdeka.
"Saya diantar orang tua yang menangis-nangis. Mereka tidak keberatan saya berpihak kepada Indonesia. Mereka keberatannya saya pergi jauh," kata Dolly pada 2017 lalu seperti dikutip dari BBC Indonesia.
Apa yang membuat Dolly memutuskan berpihak kepada Indonesia?
"Karena yakin bahwa Indonesia benar. Kita pengalaman dijajah sama Jerman beberapa tahun, bisa merasakan dijajah sama orang asing ya toh? Jadi kemerdekaan (Indonesia) disupport 100 persen," cetus Dolly.
Baca juga: Deretan Perayaan Unik di Hari Pahlawan
Di dalam kapal, Dolly bertemu dengan tiga bersaudara dari keluarga Kobus. Mereka adalah Betsy, Annie, dan Miny yang sudah dikenalnya sejak awal.
Seperti Dolly, tiga bersaudara itu juga berangkat untuk membela Indonesia. Ibu mereka, Mien ikut serta dalam kapal.
Keluarga Kobus adalah sebuah keluarga berhaluan sosialis di Amsterdam. Sejak awal, keluarga itu dikenal mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia.
Sebuah buku yang ditulis seorang jurnalis Belanda, Hilde Janssen, berjudul Enkele Reis Indonesie, menyebut bahwa Mien, sang ibu, aktif dalam gerakan bawah tanah melawan penjajahan Jerman di Belanda.