Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2024, 17:07 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sepertinya, semua objek mengorbit sesuatu di luar angkasa, seperti Bulan mengorbit planet, planet mengorbit bintang, dan bintang mengorbit pusat galaksi.

Namun, lebih dari itu, apalah galaksi, khususnya Bima Sakti, juga mengorbit sesuatu?

Orbit Galaksi Bima Sakti

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pertama-tama kita perlu mengetahui cara kerja orbit. Bayangkan dua benda yang mengorbit satu sama lain. Kedua benda tersebut memberikan tarikan gravitasi satu sama lain, sehingga membuat keduanya tetap terikat.

Benda-benda tersebut mengorbit pusat massa yang sama. Jika sistemnya dikeculkan, pusat massanya akan menjadi titik yang dapat diseimbangkan.

Namun, dalam kasus tata surya, misalnya Bumi dan bulan, salah satu objeknya jauh lebih besar dibandingkan objek lainnya. Pusat massa akhirnya terletak di dalam benda yang lebih besar, sehingga benda yang lebih besar tidak banyak bergerak dan benda yang lebih kecil bergerak dalam lintasan melingkar mengelilingi benda yang lebih besar.

Baca juga: Ada Berapa Lubang Hitam di Galaksi Bima Sakti?

Pada skala yang lebih besar, hal ini menjadi lebih rumit. Galaksi merupakan bagian dari kumpulan galaksi , yang meliputi Bima Sakti; galaksi Andromeda; galaksi spiral Triangulum; dan beberapa galaksi katai, termasuk Awan Magellan Besar dan Kecil.

Bima Sakti dan Andromeda adalah dua objek terbesar di Grup Lokal. Karena massa keduanya sebanding, pusat massa terletak di antara kedua galaksi, menurut Sangmo Tony Sohn, astronom di Space Telescope Science Institute, Maryland. Tidak ada galaksi yang jauh lebih besar dari galaksi terdekat, sehingga keduanya akhirnya mengorbit satu sama lain.

Namun, orbit Bima Sakti tidak berbentuk lingkaran atau elips seperti orbit planet mengelilingi matahari.

Sohn mengatakan, akan aneh jika mengatakan Bima Sakti mengorbit di sekitar sesuatu, karena hal itu menyiratkan adanya objek yang lebih besar.

Sebaliknya, Bima Sakti dan Andromeda sebagian besar berada pada orbit radial. Chris Mihos, astronom di Case Western Reserve University, Ohio, menjelaskan, untuk memahami ini, bayangkan gravitasi dari dua benda yang saling tarik-menarik, dan mereka tidak bergerak dengan cara apa pun selain tarikan gravitasi. Keduanya hanya akan bergerak lurus pada garis menuju satu sama lain, dan itulah orbit radial.

Orbitnya yang sebagian besar bersifat radial terhadap satu sama lain berarti Bima Sakti dan Andromeda pada akhirnya akan bertabrakan, sekitar 4,5 miliar tahun dari sekarang.

Baca juga: Mesir Kuno Anggap Galaksi Bima Sakti adalah Tangga Menuju Akhirat

Masing-masing bintang kemungkinan besar tidak akan bertabrakan satu sama lain karena jarak yang sangat jauh di antara mereka, sehingga galaksi-galaksi tersebut akan saling berpapasan dan terpisah lagi, tetapi tidak dalam waktu lama.

Interaksi gravitasi kemungkinan akan cukup mendorong bintang-bintang di kedua galaksi untuk menjadikan galaksi gabungan tersebut menjadi galaksi elips, bukan galaksi spiral seperti Bima Sakti dan Andromeda.

Penggabungan ini juga dapat memanaskan gas di sepanjang lengan spiral masing-masing galaksi untuk membentuk bintang-bintang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com