Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja yang Dilakukan Astronot di Stasiun Luar Angkasa?

Kompas.com - 02/04/2024, 21:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber NPR

KOMPAS.com - Hanya sedikit manusia yang mempunyai kesempatan untuk melihat Bumi atau bahkan tinggal di luar angkasa.

Jadi kira-kira bagaimana sih rasanya tinggal di luar angkasa dan apa saja yang dilakukan saat berada di Stasiun Luar Angkasa? Astronot Loral O'Hara membagikan pengalamannya.

Baca juga: Astronot Kerap Alami Sakit Kepala Luar Angkasa, Kondisi Apa Itu?

Seperti dikutip dari NPR, Selasa (26/3/2024) O'Hara mengatakan melihat Bumi secara utuh di foto tidak sebanding dengan melihatnya secara langsung dalam bentuk 3D.

"Saya melihat lautan dan awan di tengah kegelapan angkasa. Itu adalah salah satu hal terindah yang pernah saya lihat," katanya.

O'Hara adalah insinyur penerbangan untuk kru Ekspedisi 70 NASA, yang diluncurkan ke luar angkasa pada September 2023.

Dia dan timnya menghabiskan enam bulan terakhir untuk meneliti berbagai topik di Stasiun Luar Angkasa (ISS).

Beberapa di antaranya adalah bagaimana otak dan tubuh manusia beradaptasi dengan gayaberat mikro dan bagaimana luar angkasa mengubah sistem kekebalan tanaman.

Salah satu investigasi tersebut adalah program Komplemen Protokol Terpadu untuk Penelitian Eksplorasi Manusia, atau CIPHER.

Hal ini bertujuan untuk membantu para peneliti memahami bagaimana kehidupan di luar angkasa mengubah kesehatan dan psikologi manusia.

Di Bumi, gravitasi membuat darah dan cairan lain relatif rendah di dalam tubuh.

Namun ketika astronot hidup dalam gayaberat mikro, cairan ini terdorong ke atas menuju jantung, yang dapat menyebabkan pembengkakan, penyumbatan, dan bahkan perubahan penglihatan dan pendengaran.

O'Hara mengatakan perubahan ini dapat membingungkan para astronot dan terkadang membuat mereka merasa mual.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Astronot yang Meninggal di Luar Angkasa?

"Saya sudah mengalami penyumbatan selama sekitar satu bulan dan hal itu tidak kunjung hilang. Ini seperti keaadan normal yang baru bagi saya," katanya.

Di dalam ISS, O'Hara mengatakan para astronot mengawasi potensi risiko kesehatan tersebut, melakukan pemeriksaan mata secara teratur dan USG untuk mengumpulkan data.

Data itu harapannya tidak hanya dapat digunakan untuk penelitian gaya berat mikro melainkan juga penelitian di Bumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com