Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2024, 19:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia berevolusi selama jutaan tahun sebelum memiliki penampakan seperti saat ini.

Bukti mengungkapkan manusia purba berevolusi dari nenek moyang yang mirip kera--turun dari pohon, mulai berjalan tegak, dan kehilangan bulu.

Baca juga: Sejak Kapan Tahun Kabisat Mulai Digunakan?

Namun, ada pertanyaan menarik. Saat mereka kehilangan bulu, nenek moyang kita akan terpapar cuaca buruk sehingga mereka perlu pakaian untuk perlindungan.

Lantas kapan manusia mulai memakai pakaian?

Mulai memakai pakaian

Mengutip Live Science, ini adalah pertanyaan rumit. Pasalnya, pakaian tidak dapat bertahan seperti artefak yang terbuat dari batu, tulang, dan bahan keras lainnya.

Ilmuwan pun harus kreatif untuk menemukan bukti yang digunakan menjawab pertanyaan kapan manusia mulai memakai pakaian.

Bukti yang digunakan untuk menjawab pertanyaan itu berasal dari beberapa sumber utama, antara lain yang memperlihatkan adanya bukti pengulitan, jarum jahit dan penusuk, serta kutu.

“Kami mencoba memahami perubahan apa yang terjadi dalam sejarah evolusi kutu yang mungkin berkorelasi dengan hilangnya bulu tubuh pada manusia, dan kemudian penggunaan pakaian pada manusia,” David Reed, ahli biologi di Universitas Florida.

Dengan melihat kapan kutu rambut terpisah dari kutu pakaian, Reed dan timnya memperkirakan bahwa secara anatomi manusia modern mulai rutin mengenakan pakaian sederhana sekitar 170.000 tahun yang lalu, pada zaman es kedua hingga terakhir.

Baca juga: Manusia Zaman Batu Diperkirakan Telah Memakai Sandal Sejak 75.000 Tahun yang Lalu

Namun ada bukti bahwa hominin atau kelompok yang mencakup manusia modern dan kerabat dekat kita yang telah punah, mengenakan pakaian jauh lebih awal dari itu.

Tanda pada tulang beruang yang ditemukan di situs Paleolitik Schöningen di Jerman menunjukkan bahwa hominin, kemungkinan Homo heidelbergensis, mengenakan kulit beruang agar tetap hangat sekitar 300.000 tahun yang lalu.

Penelitian itu dipublikasikan Ivo Verheijen, kandidat doktor di Universitas Tübingen di Jerman , dan rekan-rekannya pada bulan April 2023.

"Jika ingin menguliti kulit binatang, bekas luka yang paling banyak ditinggalkan adalah di tulang rusuk, di tengkorak, serta tangan dan kaki. Itulah yang kamu temukan di Schöningen,” kata Verheijen.

Peneliti pun mulai membandingkannya dengan situs lain dari periode yang hampir sama.

Mereka menemukan sepertinya ada pola pada periode tersebut di mana orang-orang mengeksploitasi beruang untuk diambil kulitnya.

Bukti tersebut didukung bahwa sekitar 300.000 tahun yang lalu suhu rata-rata lebih dingin 2 derajat Celcius sehingga orang cenderung menggunakan kulit untuk menghangatkan diri.

Sementara itu, bukti yang lebih baru menujukkana antara 32.000 hingga 12.000 tahun yang lalu, masyarakat Aborigin di Tasmania tinggal di gua-gua. Mungkin untuk berlindung dari hawa dingin.

Baca juga: Sejak Kapan Kawin Silang Manusia Modern dan Neanderthal Terjadi?

Namun catatan arkeologi juga menemukan bukti bahwa mereka membuat pakaian, termasuk alat pengikis kulit yang digunakan untuk mengikis kulit binatang dan penusuk tulang yang dipakai untuk membuat lubang untuk menjahit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com