Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Para Ahli Terus Melancarkan Misi ke Bulan?

Kompas.com - 07/02/2024, 19:58 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Apollo 11, penerbangan luar angkasa Amerika Serikat, dengan Neil Armstrong sebagai komandan dan Edwin "Buzz” Aldrin Jr. sebagai pilot, pada tanggal 20 Juli 1969, menjadi misi pertama yang mendarat di Bulan.

Apollo 11 adalah puncak dari Program Apollo dan komitmen nasional besar-besaran Amerika Serikat untuk mengalahkan Uni Soviet dalam mengirim manusia ke Bulan.

Secara keseluruhan, 24 astronot Apollo telah mengunjungi Bulan dan 12 di antaranya berhasil berjalan di permukaannya.

Astronot NASA dijadwalkan akan kembali ke Bulan pada tahun 2025 sebagai bagian dari program luar angkasa Artemis.

Kenapa astronot terus pergi ke Bulan?

Berikut adalah beberapa penjelasan mengapa para ahli terus menjalankan misi ke Bulan selama puluhan tahun.

1. Ada air di Bulan

Para ilmuwan sangat ingin mengetahui berapa banyak air yang dapat ditemukan di Bulan.

Baca juga: Para Ahli Perdebatkan Kemungkinan Adanya Bulan di Luar Tata Surya

Pesawat ulang-alik tak berawak, seperti Chandrayaan-1 milik India dan Cassini serta Deep Impact milik NASA, telah menunjukkan bukti adanya air dalam bentuk molekul oksigen dan hidrogen.

Namun, kita tidak tahu berapa banyak air yang ada. Sementara itu, hal ini penting diketahui karena hidrasi akan bermanfaat bagi tempat tinggal di Bulan di masa depan, dan mengangkutnya dalam jarak sedemikian jauh akan memakan biaya yang sangat mahal.

2. Bulan memiliki energi Matahari

Selain itu, ada energi Matahari di Bulan. Bulan bahkan mungkin memiliki apa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai "puncak cahaya abadi".

Puncak cahaya abadi adalah area di permukaan bulan yang 80-90 persen diterangi sepanjang waktu, yang berarti area tersebut cocok untuk menghasilkan tenaga surya, yang memungkinkan pembangunan pembangkit listrik di planet yang jauh.

3. NASA berencana bangun pangkalan di Bulan

NASA berencana membangun base camp Artemis yang akan berlokasi di Kutub Selatan bulan. Ini akan menjadi laboratorium sains jangka panjang di mana para astronot akan mempelajari semua hal yang perlu diketahui tentang kehidupan sekarang dan di masa lalu di permukaan Bulan.

Desain pakaian luar angkasa yang lebih baik, kamera yang lebih baik, dan peralatan yang lebih baik secara umum akan mempermudah pengumpulan informasi dan penjelajahan Bulan dibandingkan 50 tahun yang lalu.

Baca juga: Kenapa Pilih Bikin Koloni di Mars daripada di Bulan?

4. Ilmuwan ingin menyempurnakan perjalanan ke Bulan

Para ilmuwan juga ingin menyempurnakan perjalanan ke Bulan, khususnya pendaratan dan lepas landas dari permukaannya.

Mereka juga berharap mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana rasanya hidup di lingkungan dengan gravitasi rendah untuk jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com