Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2024, 13:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda memperhatikan sekitar setiap kali selesai turun hujan?

Anda mungkin akan lebih sering melihat siput dibandingkan dengan sebelumnya. Mereka berkerumun di jalan setapak, taman, atau tempat-tempat lainnya.

Baca juga: Mengapa Awan Hujan Berwarna Abu-abu?

Jadi apakah memang siput muncul setelah hujan?

Muncul setelah hujan

Mengutip ABC, Senin (29/1/2024) John Stanisic OAM, peneliti di Museum Queensland mengatakan siput merespon cuaca hujan seperti halnya katak.

"Anda tidak melihatnya dalam waktu yang lama lalu hujan dan Anda menemukan mereka di mana-mana," kata Stanisic.

Alasan lain mengapa siput keluar saat hujan adalah karena saat hujan lebih mudah bagi mereka untuk bergerak.

Saat siput aktif, mereka mengeluarkan lendir di seluruh tubuhnya. Dan saat lingkungan basah atau lembab, mereka pun hanya mengeluarkan lebih sedikit lendir sehingga dibutuhkan lebih sedikit energi untuk bergerak.

Ketika musim hujan, itu juga merupakan waktu bagi siput untuk kawin dan berkembang biak.

Sebaliknya, menurut Stanisic, kekeringan adalah ancaman terbesar bagi siput, lebih dari predator lainnya.

Jadi bisa dikatakan bahwa populasi siput memang lebih banyak di musim hujan. Sedangkan selama musim kemarau, populasi siput menurun cukup signifikan.

Hal itu karena selama cuaca yang kering, siput memilih untuk berhibernasi hingga cuaca basah kembali.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Menaburi Siput dengan Garam?

Persembunyian siput

Lalu di mana siput-siput ini bersembunyi setelah hujan dan malam hari?

Melansir Science Norway, mereka bersembunyi di rongga tanah, di vegetasi yang lebih tinggi, dan di tempat lain yang mempertahankan kelembapan.

Siput kecil misalnya dapat menggali sedikit ke dalam lumur atau lapisan atas tanah.

“Banyak siput kembali ke tempat persembunyian yang sama ketika fajar menyingsing dan cuaca mulai kering,” ungkap Bjørn Arild Hatteland, peneliti di Institut Penelitian Bioekonomi Norwegia.

Lebih lanjut, Hatteland mengatakan masih banyak hal yang belum kita ketahui mengenai kehidupan sosial siput.

Mereka terkadang berkumpul dalam jumlah besar di tempat yang sama, tapi bukan mencari sesama siput.

"Mereka tidak bersosialisasi seperti serangga tertentu. Tapi mereka lebih mencari hal yang sama seperti makanan atau tempat bersembunyi," terang Hatteland.

Kecuali siput yang agresif seperti siput macan tutul atau siput taman raksasa. Mereka sengaja mengejar siput lain untuk mengusirnya.

Baca juga: Apakah Siput Terlahir dengan Cangkang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com