Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Penyebab Pasien Long Covid Alami Struktur Otot yang Tidak Normal

Kompas.com - 15/01/2024, 19:27 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang yang telah terinfeksi virus penyebab Covid-19 dapat mengalami efek jangka panjang dari infeksinya, yang dikenal dengan istilah Long Covid atau Post-Covid Conditions (PCC).

Long Covid secara luas didefinisikan sebagai tanda, gejala, dan kondisi yang berlanjut atau berkembang setelah infeksi Covid-19 akut. Beberapa gejala tersebut antara lain kelelahan ekstrem, sesak napas, nyeri otot, dan kehilangan penciuman.

Bagi sekitar 50% penderita long Covid, gejalanya juga sesuai dengan kriteria diagnosis myalgic encephalomyelitis (ME), yakni penyakit neuro-imun yang ditandai dengan berkurangnya energi, kelemahan dan nyeri otot, disfungsi kognitif, serta disautonomia (yang memengaruhi tekanan darah dan kecepatan jantung).

Ciri utama ME adalah "post-exertional malaise" (PEM). Kondisi ini mengacu pada memburuknya gejala yang terjadi sekitar 24-48 jam setelah aktivitas apa pun, baik fisik, kognitif, atau emosional. PEM mungkin memerlukan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mereda.

Baca juga: Studi Ungkap Virus Covid Berevolusi Pesat pada Rusa Ekor Putih

PEM tetap menjadi salah satu fitur ME dan long Covid yang paling melemahkan, namun paling sedikit diketahui.

Meski demikian, penelitian baru telah menunjukkan kemungkinan penjelasan mengapa aktivitas fisik memperburuk gejala Covid jangka panjang. Studi tersebut menemukan bahwa orang dengan long Covid melaporkan perubahan pada struktur otot mereka.

Untuk melakukan studi tersebut, para peneliti menganalisis biopsi otot dan sampel plasma darah yang diambil dari 25 orang penderita long Covid dan 21 orang yang pernah menderita Covid tetapi tidak mengalami long Covid. Peserta di kedua kelompok rata-rata berusia sekitar 41 tahun.

Sampel darah dan otot diambil sebelum dan sesudah tes bersepeda terkontrol. Dalam tes tersebut, peserta bersepeda selama kurang lebih 15 menit, dimulai secara perlahan dan secara bertahap meningkat intensitasnya.

Selama tes, mereka yang menderita long Covid dalam jangka waktu lama menunjukkan kekuatan otot yang lebih buruk dan penyerapan oksigen yang lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang sehat yang melakukan tes yang sama.

Baca juga: Apa Saja Gejala Infeksi Varian Covid Pirola?

Hasil ini mengubah temuan penelitian sebelumnya , yang menunjukkan bahwa orang yang menderita Covid jangka panjang mengalami penurunan kapasitas olahraga secara signifikan.

Ketika para peneliti menganalisis sampel otot para peserta, mereka menemukan bahwa mereka yang menderita Covid jangka panjang memiliki proporsi serat otot glikolitik yang bergerak cepat lebih tinggi.

Serabut otot ini dapat bekerja dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat, namun sangat mudah lelah karena memiliki lebih sedikit mitokondria (organel yang menyediakan energi yang dibutuhkan sel untuk berfungsi dengan baik).

Para peneliti kemudian melakukan tes lebih lanjut pada mitokondria di serat tersebut. Mereka menemukan, olahraga menurunkan fungsi mitokondria pada pasien long Covid. Ini menunjukkan bahwa selain berkurangnya kapasitas untuk berolahraga, jaringan otot mereka juga mengalami kerusakan selama tes olahraga.

Pengujian pada molekul di otot dan plasma juga mengungkapkan bahwa penderita long Covid yang berkepanjangan memiliki tingkat molekul penting yang lebih rendah yang diperlukan untuk glikolisis, yakni proses yang digunakan mitokondria untuk menyediakan energi bagi sel.

Baca juga: Mengenal Varian Pirola, Virus Covid Baru yang Ditemukan di Inggris

Ini bukan pertama kalinya disfungsi mitokondria terlibat dalam penyakit yang disebabkan oleh PEM. Pasalnya, ini pertama kali diusulkan sebagai mekanisme yang mendasari ME lebih dari 40 tahun yang lalu.

Jika mitokondria di otot tidak berfungsi, berarti sel otot tidak menghasilkan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ini mungkin menjelaskan mengapa orang dengan long Covid mengalami gejala yang lebih buruk setelah berolahraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com