Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kasus Mikroplastik Terdeteksi di Plasenta Manusia Meningkat

Kompas.com - 25/12/2023, 17:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hanya dalam beberapa tahun terakhir, studi telah menemukan potongan-potongan plastik mikroskopis yang mengambang di beberapa lusin sampel plasenta manusia.

Plasenta adalah organ yang menyediakan oksigen dan nutrisi bagi janin yang sedang tumbuh.

Dan kini dalam sebuah analisis baru, peneliti menemukan kembali hal baru yang mengkhawatirkan.

Seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (23/12/2023) mereka menemukan kontaminasi plastik itu telah meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu di plasenta manusia.

Hasil ini didapatkan setelah peneliti dari Universitas Hawai?i di M?noa, Pusat Medis Wanita & Anak Kapi?olani, dan Universitas Federal Alagoas, Brasil, menganalisis 30 plasenta yang disumbangkan ke Repositori Biospesimen Reproduksi Hawai?i antara tahun 2006 dan 2021.

Baca juga: Peneliti Bikin Spons Biodegradable Penyerap Mikroplastik

Mikroplastik yang meningkat

Pada tahun 2006 hanya enam dari sepuluh plasenta yang disumbangkan mengandung mikroplastik.

Kemudian pada tahun 2013, sembilan dari sepuluh plasenta ditemukan terkontaminasi.

Dan pada tahun 2021, masing-masing dari sepuluh plasenta yang dianalisis menunjukkan polusi plastik dan ukuran partikel mikroplastik lebih besar dari sebelumnya.

"Kami percaya bahwa plastik terapung di dalam makanan atau terhirup. Plastik tersebut masuk melalui cairan pencernaan atau paru-paru, dan partikel-partikel tersebut diserap melalui usus dan mengalir melalui aliran darah, dan kemudian terkumpul di plasenta selama kehamilan," jalas Men Jean Lee, peneliti dari Kapi?olani Medical Center.

Pertanyaan besarnya adalah saat melewati plasenta, bisakah mikroplastik itu melewati tali pusar dan kemudian sampai ke bayi?

Penelitian ini merupakan penelitian terbesar, namun ukuran sampelnya masih terlalu kecil dan terbatas secara regional untuk menarik kesimpulan pasti tentang penyebab atau dampak polusi mikroplastik pada janin atau ibu yang sedang berkembang.

Namun, hasil yang diperoleh mencerminkan pertumbuhan produksi, konsumsi, dan polusi plastik yang tiada henti secara global.

Paparan mikroplastik

Paparan mikroplastik kini tampaknya mustahil untuk dihindari, meski dampaknya terhadap kesehatan manusia sebagian besar masih belum diketahui.

Menurut beberapa perkiraan, rata-rata orang menghirup plastik seukuran kartu kredit dalam seminggu, beberapa di antaranya dapat tersangkut jauh di paru-paru Anda.

Dan itu hanya plastik yang terhirup saja.

Baca juga: Makin Mengkhawatirkan, Kini Mikroplastik Ditemukan di Awan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com