Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Kerja Cuka untuk Hilangkan Bau Keringat di Pakaian

Kompas.com - 25/12/2023, 15:31 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bau keringat yang menempel di pakaian dapat saja masih tercium meskipun pakaian sudah dicuci. Salah satu tips yang umum diketahui orang-orang adalah menggunakan cuka dapur pada proses mencuci pakaian.

Misalnya, sebelum pakaian dicuci, cuka bisa disemprotkan ke area ketiak atau bagian lain pada pakaian yang terkena keringat. Selain itu, cuka bisa juga dicampurkan ke dalam deterjen pencuci.

Baca juga: Mengapa Pakaian Berbau Saat Tidak Kering Maksimal?

Mengapa bau pada pakaian bisa hilang setelah terkena cuka?

Cara kerja cuka hilangkan bau keringat

Dilansir dari Healthline, Jumat (9/8/2019), kendati disemprotkan pada pakaian ataupun dicampurkan ke dalam cairan deterjen, cuka tidak akan meninggalkan bau asamnya di pakaian.

Justru, cuka bisa menetralisir bau di pakaian, seperti bau keringat.

Lebih lanjut, dalam laman Popular Science, Rabu (10/3/2021), dijelaskan bahwa pada dasarnya, zat yang menyebabkan bau mudah berikatan dengan molekul senyawa lain. Maka itu, ketika ada zat yang cocok untuk mengikat zat penyebab bau, bau akan hilang.

Hal inilah yang dilakukan cuka. Cuka akan berikatan dengan zat penyebab bau dan menguap sehingga tidak meninggalkan sisa bau asamnya.

Dampak sifat antibakteri cuka

Sementara itu, kemampuan cuka untuk menghilangkan bau keringat dari pakaian juga berkaitan dengan sifat antibakteri cuka.

Mengutip laman Medical News Today, Senin (24/4/2023), bau keringat terjadi akibat aktivitas bakteri yang ada di kulit. Keringat tidaklah berbau, tetapi ketika orang berkeringat, bakteri yang ada di permukaan kulit akan beraktivitas sehingga memproduksi zat penyebab bau.

Ketika bakteri penghasil zat ini menempel pada pakaian bersamaan dengan keringat, pakaian akan bau.

Baca juga: Ahli Ungkap Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Pakaian dan Cara Mencucinya

Studi yang terbit pada tahun 2020 dalam jurnal BMC Microbiology menunjukkan bahwa cuka yang secara ilmiah disebut sebagai asam asetat memiliki sifat antimikroba dan antijamur.

Berdasarkan hasil percobaan pencucian pakaian kotor menggunakan tambahan cuka pada cairan deterjen, jumlah beberapa bakteri yang diidentifikasi terbukti mengalami penurunan.

Sifat antibakteri ini didasari kemampuan cuka untuk menembus dinding sel bakteri sehingga keasaman di dalam sel berubah dan berakibat pada kematian sel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com