Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2023, 11:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara umum awan dianggap memiliki warna putih.

Partikel atmosfer dan partikel awan memiliki peran yang berbeda dalam menyebabkan perubahan warna langit.

Baca juga: Mengapa Awan Tidak Jatuh ke Tanah?

Langit tampak biru karena partikel atmosfer cenderung lebih banyak menyebarkan cahaya berwarna biru daripada warna lainnya.

Sedangkan, partikel dalam awan tidak memilih warna cahaya yang disebarkan, sebaliknya mereka menyebarkan semua warna secara merata.

Ketika cahaya matahari melewati awan partikel ini bersatu menciptakan cahaya putih.

Namun, saat hujan akan datang warna awan dapat berubah menjadi abu-abu.

Lantas, mengapa awan bisa berubah warna menjadi abu-abu?

Awan hujan yang berwarna abu-abu disebabkan oleh ketebalan atau tingginya, dikutip dari Live Science, Selasa (19/12/2023).

Ketika awan semakin tebal karena mengumpulkan lebih banyak tetesan air dan kristal es, cahaya yang dihamburkannya juga semakin banyak.

Seiring dengan ketebalan yang meningkat, semakin sedikit cahaya yang dapat menembus awan tersebut.

Bagian bawah awan hujan yang memiliki partikel yang kurang mampu menyebarkan cahaya terlihat abu-abu saat dilihat dari tanah di bawahnya.

Efek ini menjadi lebih jelas ketika tetesan air tumbuh lebih besar, misalnya sebelum jatuh sebagai hujan.

Baca juga: Terlihat Sangat Ringan, Ternyata Berat Awan Bisa Capai Ratusan Ton

Tetesan air yang lebih besar menjadi lebih efisien dalam menyerap cahaya daripada menghamburkannya, menyebabkan warna abu-abu pada awan hujan yang semakin tebal.

Dilansir dari Britannica, Selasa (19/12/2023), warna awan bergantung pada sinar matahari.

Jadi awan tampak kelabu ketika menghalangi sinar matahari.

Semakin tebal awannya, semakin banyak cahaya yang dihalanginya.

Ketika tebal awan sekitar 3.000 kaki (sekitar 900 meter), hampir tidak ada sinar matahari yang bisa menembus awan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com