Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peradaban Mesir kuno meninggalkan banyak peninggalan bersejarah yang masih bisa kita nikmati hingga hari ini, salah satunya adalah makam kuno para firaun dan orang-orang berpengaruh di masanya.

Namun pernahkan bertanya-tanya seperti apa memasuki makam Mesir kuno dan seperti apa baunya? Sebuah penelitian baru mengungkapnya.

Baca juga: Makam Mesir Kuno yang Lama Hilang Ditemukan, Berisi Mumi 4.400 Tahun

Bau makam Mesir kuno

Mengutip IFL Science, Kamis (14/12/2023) terlepas dari debu yang ada di sana, Anda mungkin akan terkejut dengan beberapa bau yang masih tertinggal di makam Mesir kuno.

Studi menyebut makam Mesir kuno ternyata mengeluarkan bau aromatik tertentu.

Bau tersebut berasal dari tanaman aromatik yang digunakan dalam ritual pemakaman Mesir kuno seperti myrtle dan immortelle.

Meski sudah ribuan tahun lamanya, tanaman tersebut masih mengandung senyawa organik yang masih bisa menguap dan bisa dideteksi. Hal itu membuat aroma tanaman masih bisa tercium setelah sekian lama.

Myrtle dan immortelle memang terkenal karena bau aromatiknya sehingga sering digunakan dalam ritual oleh berbagai budaya di sekitar Mediterania selama ribuan tahun.

Tanaman tersebut digunakan secara luas di Mesir kuno, khususnya selama periode Romawi dan Yunani, sebagai hiasan pada mumi dan dalam ritual penguburan mereka.

"Ada kemungkinan bahwa penggunaan tanaman aromatik itu digunakan untuk menghidupkan orang yang meninggal. Selain itu, tanaman immortelle tidak layu, menunjukkan gagasan tentang hidup setelah kematian. Sedangkan warna emas mengacu pada para dewa," tulis peneliti dalam studinya.

Baca juga: Ratusan Mumi Ditemukan di Dekat Makam Firaun Mesir Tutankhamun

Temuan tersebut didapatkan setelah peneliti dari Universitas Pisa di Italia menganalisis beberapa sampel myrtle dan immortelle, termasuk beberapa yang dikumpulkan pada abad ke-19 dan lainnya dari kota Faiyum di Mesir kuno, bertanggal sekitar 1 M hingga 400 M.

Dalam studinya itu, mereka menggunakan beberapa teknik ilmiah yang canggih dan menemukan bahwa sampel mengandung senyawa organik mudah menguap dalam jumlah yang dapat dideteksi.

Studi baru ini diterbitkan dalam Journal of Analytical and Applied Pyrolysis.

Temuan di makam Mesir kuno

Tanaman bukan hanya satu-satunya temuan di Mesir kuno yang memiliki umur simpan yang baik.

Ketika makam Tutakhamun digali pada tahun 1922, arkeolog menemukan sebotol madu yang saat dirasakan masih terasa manis. Berkat kandungan air di makam yang rendah dan pH asam, makanan seperti madu yang berusia 3000 tahun ini terasa cukup enak.

Dalam penemuan yang lebih baru, arkeolog menemukan makam ratu Mesir kuno yang berisi ratusan toples anggur yang terawat baik.

Jejak anggur berusia 5.000 tahun dilaporkan masih ada di dalam wadah, namun sisa-sisanya kemungkinan besar telah menjadi debu.

Baca juga: Arkeolog Temukan Makam Komandan Tentara Bayaran Mesir Kuno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com