Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru Sebut Merkurius Punya Wilayah yang Berpotensi Layak Huni

Kompas.com - 12/12/2023, 17:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkap Merkurius kemungkinan memiliki wilayah yang berpotensi layak huni.

Kesimpulan itu diambil setelah para ilmuwan menemukan gletser asin di kawah dekat kutub utara Merkurius.

Baca juga: Berapa Lama Satu Hari di Merkurius?

Temuan gletser berdasarkan pengamatan di masa lalu menggunakan wahana MESSENGER milik NASA yang sudah pensiun.

Temuan baru ini pun meningkatkan kemungkinan bahwa planet terdekat dengan Matahari itu mungkin mampu menampung kehidupan.

Temuan gletser

Mengutip Live Science, Rabu (6/12/2023) tidak seperti gunung es pada umumnya di Bumi, gletser yang ditemukan di Merkurius berupa aliran garam yang memerangkap senyawa volatil yang mudah menguap seperti air, karbon dioksida, dan nitrogen, jauh di bawah permukaan Merkurius.

Dan aliran garam yang ada di gletser tersebut bisa saja memerangkap zat yang mudah menguap itu selama lebih dari satu miliar tahun.

Dengan zat-zat mudah menguap yang penting bagi kehidupan yang terperangkap di bawah tanah, membuat Merkurius mungkin dapat mempertahankan kehidupan di sana dan terlindung dari paparan sinar Matahari yang keras.

Apalagi meskipun endapan garam di Merkurius tidak sama dengan gunung es atau gletser Arktik pada umumnya, tapi lingkungan asin serupa ada di Bumi sehingga para ahli geologi memiliki gambaran seperti apa lingkungan di Mars dan apakah kehidupan dapat muncul di sana.

Baca juga: Berapa Lama Perjalanan dari Bumi ke Merkurius?

"Senyawa garam tertentu di Bumi menciptakan tempat yang layak huni bahkan di lingkungan yang paling keras sekalipun, seperti Gurun Atacama yang gersang di Chili," ungkap Alexis Rodriguez, ilmuwan planet di lembaga nirlaba Planetary Science yang berbasis di Arizona Institute (PSI).

"Pemikiran ini mengarahkan kita untuk merenungkan kemungkinan adanya daerah di bawah permukaan Merkurius yang mungkin lebih ramah kehidupan," katanya lagi.

Namun masih ada satu pertanyaan besar. Bagaimana zat-zat yang mudah menguap itu bisa ada sampai ke bawah tanah? Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk benar-benar mengungkapnya.

Sementara itu gletser garam aneh di Merkurius itu sendiri menurut ilmuwan terbentuk akibat tumbukan asteroid yang mengekspos material yang terperangkap di bawah permukaan. Itu sebabnya para ilmuwan menemukannya di kawah.

Hal menarik lain adalah gletser ditemukan di Merkurius yang jaraknya 2,5 kali lebih dekat ke Matahari dibandingkan Bumi.

Pada jarak sedekat itu, keadaan menjadi jauh lebih panas.

Temuan dipublikasikan di The Planetary Science Journal.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Merkurius, Planet Terdekat dengan Matahari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com