Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Memakai Pakaian Hitam, Mengapa Dokter Kini Identik dengan Jas Putih?

Kompas.com - 26/11/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kita sering melihat pekerja di fasilitas layanan kesehatan yang mengenakan pakaian kerja yang berbeda-beda, namun jas putih telah menjadi simbol bagi tenaga medis seperti dokter.

Hingga akhir abad ke-19, dokter mengenakan pakaian berwarna hitam. Lantas, mengapa kini profesi dokter identik dengan jas putih?

Alasan dokter memakai jas putih

Alasan pertama mengapa dokter memilih memakai pakaian berwarna putih adalah agar mudah dikenali oleh rekan kerja dan pasiennya.

Tradisi ini dimulai pada akhir tahun 1800-an, ketika para ahli bedah terlatih, yang kemudian diikuti oleh dokter, mulai mengenakan jas laboratorium berwarna putih sebagai cara untuk membedakan diri mereka dari penyedia layanan kesehatan palsu.

Jas laboratorium dirancang untuk melindungi pakaian sehari-hari mereka dan umumnya berfungsi sebagai seragam dasar.

Baca juga: Penemuan Unik, Dokter Era Romawi Dimakamkan dengan Peralatannya

Jas putih ini umumnya terbuat dari linen putih, katun, atau campuran katun-poliester sehingga mudah dicuci pada suhu tinggi.

Namun, beberapa profesi tertentu di bidang medis seperti psikiatri, psikolog, dan pediatri mencoba memaksimalkan hubungan baik dengan pasien mereka dengan sengaja tidak mengenakan jas putih dan sebagai gantinya mengenakan pakaian biasa atau scrub berwarna-warni.

Asal-usul jas lab berwarna putih

Seperti yang sudah disebutkan, hingga akhir abad ke-19, dokter memakai pakaian berwarna hitam. Pakaian hitam yang dikenakan oleh para dokter di masa lalu memiliki sejumlah tujuan praktis, termasuk menutupi pakaian dari noda kotor yang terkait dengan pekerjaan mereka.

Pakaian hitam dianggap formal, dan sampai sekitar tahun 1900, dokter mengenakan pakaian hitam untuk berinteraksi dengan pasien karena pertemuan medis dianggap sebagai kondisi serius dan formal.

Meskipun ada banyak teori tentang sejarah penggunaan jas lab, penggambaran jas lab putih paling awal berasal dari lukisan “The Agnew Clinic” tahun 1889 karya Joseph Eakins.

Baca juga: Mengapa Kita Perlu Menggunakan Jas Laboratorium?

Sejarawan mengatakan, lukisan itu membantu mempopulerkan penggunaan jas lab putih. Dalam perkembangannya, jas lab putih kemudian melambangkan kebersihan dan ketelitian ilmiah.

Jas putih tidak hanya membuat dokter dan ilmuwan mudah dibedakan, namun juga mempermudah mendeteksi kontaminasi apa pun.

Simbolismenya menjadi semakin kuat pada tahun 1989, ketika upacara jas putih pertama kali dilakukan untuk mahasiswa sekolah kedokteran, yang menandai transisi mereka ke dunia klinis.

Fungsi jas lab

Jas laboratorium merupakan komponen penting dalam perlindungan pekerja baik di laboratorium maupun di area klinis atau area perawatan pasien. Berikut adalah beberapa manfaat dari memakai jas lab:

1. Berfungsi sebagai pelindung

Jika ada sesuatu yang terciprat ke jas lab atau jas terbakar, jas tersebut dapat dilepas dengan mudah. Jas lab umumnya terbuat dari bahan katun atau kain khusus yang tidak mudah meleleh.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Astronot Tanpa Pakaian Luar Angkasa?

Sebaliknya, banyak pakaian biasa terbuat dari kain sintetis yang akan meleleh jika terkena panas atau api sehingga menyebabkan luka bakar parah.

2. Mencegah kontaminasi silang

Menyimpan jas lab di laboratorium mencegah penyebaran kontaminasi dari laboratorium ke rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com