Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sungai Nil Penting bagi Peradaban Mesir Kuno?

Kompas.com - 17/11/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sungai Nil menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan peradaban Mesir kuno.

Bagaimana tidak, sungai Nil yang mengalir sepanjang 6695 kilometer dari Afrika timur dan tengah ke Mediterania ini memungkinkan orang Mesir kuno mendapatkan pasokan air yang membuat bangsa mereka menjadi salah satu peradaban besar paling awal di dunia.

Baca juga: Arkeolog Temukan Desa Tertua di Delta Sungai Nil

Lisa Saladino Haney, asisten kurator Mesir di Museum Sejarah Alam Carnegie di Pittsburgh mengatakan sungai Nil adalah jalur kehidupan penting yang benar-benar membawa kehidupan di gurun.

"Tanpa sungai Nil, tidak akan ada Mesir," tulisnya.

Namun bukan hanya sekedar menjadi sumber pasokan air saja. Sungai Nil punya peran penting bagi orang Mesir, seperti apa? Berikut dikutip dari beberapa sumber.

Sumber lahan pertanian yang subur

Mengutip History, orang Mesir kuno menyebut sungai Nil dengan Ar atau Aur yang berarti hitam. Itu mengacu pada sedimen kaya dan gelap yang terbawa air Sungai Nil dari Tanduk Afrika ke utara dan simpan di Mesir ketika sungai membanjiri tepiannya setiap tahun.

Gelombang air dan nutrisi tersebut mengubah lembah Nil menjadi lahan pertanian produktif dan memungkinkan peradaban Mesir berkembang di tengah gurun pasir.

Hal ini membuat petani Mesir kuno mempraktikkan pertanian dalam skala besar.

Untuk mendapatkan hasil maksimal dari perairan Sungai Nil, para petani Mesir kuno bahkan mengembangkan sistem yang disebut irigasi cekungan.

Lalu untuk mengetahui apakah petani menghadapi banjir berbahaya atau air surut yang dapat mengakibatkan panen buruk, orang Mesir kuno membuat nilometer atau tiang batu dengan tanda yang menunjukkan ketinggian air.

Baca juga: Terungkap, Alasan Sungai Nil Bisa Terus Mengalir Selama 30 Juta Tahun

Jalur transportasi penting

Selain menyediakan lahan pertanian yang subur, Sungai Nil juga menjadi jalur transportasi penting bagi orang Mesir kuno.

Hasilnya, orang Mesir kuno menjadi pembuat perahu yang terampil dengan layar dan dayung. Kapal itu juga mampu menempuh jarak jauh.

Karya seni dari Kerajaan Lama, dari tahun 2686 hingga 2181 SM menggambarkan perahu yang mengangkut ternak, sayuran, ikan, roti, dan kayu.

Perahu sangat penting bagi orang Mesir sehingga mereka menguburkan mendiang raja dan pejabat dengan perahu yang terkadang dibuat dengan sangat baik sehingga bisa digunakan untuk perjalanan sebenarnya di Sungai Nil.

Bagian dari identitas

Sungai Nil juga memengaruhi cara orang Mesir berpikir tentang tanah tempat mereka tinggal.

Mereka membagi dunia mereka menjadi dua, yaitu Kemet atau tanah hitam di Lembah Nil. Di bagian itu terdapat cukup air dan makanan.

Sebaliknya di daerah gurun yang panas dan kering adalah Deshret atau tanah merah yang dikaitkan dengan kematian dan kekacauan.

Mendukung pembangunan piramida

Melansir Live Science, sungai Nil juga memainkan peran penting dalam pembuatan makam monumental seperti Piramida Agung Giza.

Baca juga: 6 Hewan yang Hidup di Sungai Nil, Ada Penyu hingga Buaya

Sebuah buku harian papirus kuno milik seorang pejabat erlibat dalam pembangunan Piramida Besar menggambarkan bagaimana para pekerja mengangkut balok-balok batu kapur dalam jumlah besar dengan perahu kayu di sepanjang Sungai Nil, dan kemudian mengarahkan balok-balok tersebut melalui sistem kanal ke lokasi di mana piramida itu dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com