Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Logam Membuat Alergi pada Seseorang?

Kompas.com - 08/11/2023, 09:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Logam dapat ditemukan di berbagai barang sehari-hari, mulai dari perhiasaan, peralatan dapur hingga gagang pintu.

Meski umum digunakan, ternyata bagi sebagian orang paparan terhadap benda berbahan logam ini dapat memicu reaksi alergi.

Baca juga: Apakah Ada Orang yang Alergi Asap Rokok?

Alergi logam

Mengutip Live Science, Jumat (3/11/2023) bukti menunjukkan bahwa reaksi alergi terkait dengan fakta bahwa logam umum yang menyebabkan dermatitis kontak seperti nikel, kobalt, dan kromium tidak memiliki elektron yang lengkap.

Contohnya saja nikel yang hanya memiliki dua elektron dan saat terjadi pelepasan kedua elektron tersebut akan menstabilkan atom dan memberinya muatan positif.

Dengan demikian, nikel dalam kalung atau kancing celana dapat melepaskan atom nikel bermuatan yang dikenal sebagai ion dan berinteraksi dengan kulit pemakainya.

Secara khusus, ion nikel menempel pada protein spesifik yang ada di kulit. Dan karena logam protein kompleks ini dianggap oleh tubuh sebagai hal yang asing, mereka memicu respons imun.

Paparan yang berkepanjangan dan berulang terhadap suatu logam ini membuat sel-sel kekebalan tubuh dapat menjadi peka.

Namun masih belum sepenuhnya dipahamai mengapa hanya beberapa orang yang mengalami sensitifitas terhadap logam.

American Academy of Pediatrics (AAP) mencatat bahwa faktor genetik yang terkait dengan sistem kekebalan dan lapisan luar kulit kemungkinan besar berperan.

Selain itu faktor lingkungan, seperti apakah rutin bekerja dengan logam yang berpotensi memicu alergi, juga dapat meningkatkan risiko tersebut.

Baca juga: Anak Batuk Setiap Hujan, Apakah Perlu Minum Obat Alergi?

Gejala alergi logam

Santhosh Kumar, ahli alergi yang berbasis di Rumah Sakit Anak Richmond di Virginia Commonwealth University, mengatakan gejala alergi logam dapat berkisar dari yang relatif ringa hingga mengancam jiwa.

Gejala alergi logam yang paling umum adalah dermatitis kontak, yaitu ruam kulit yang gatal dan bengkak yang disebabkan oleh kontak langsung dengan zat pemicu alergi.

Ruam kulit tersebut bisa terjadi lokal hingga di seluruh tubuh. Tingkat keparahan ruam kulit juga bergantung pada seberapa banyak lapisan pelindung kulit telah ditembus atau dirusak oleh logam yang bersangkutan.

Sementara penampakan dermatitis kontak karena alergi logam tidak terlihat berbeda dengan banyak ruam lainnya dan mungkin sangat mirip dengan eksim atau ruam akibat alergi tanaman.

Dr Raman Madan, seorang dokter kulit yang tinggal di New York dan anggota American Academy of Dermatology, menggambarkan tampilan ruam alergi logam merah, bersisik, berkerak atau gelap dengan area yang terkena sering kali terasa gatal, bengkak dan menyakitkan saat disentuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com