Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ada Pengganti Garam yang Aman untuk Kesehatan?

Kompas.com - 06/11/2023, 08:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Garam biasanya digunakan untuk menambah rasa atau mengawetkan makanan agar lebih tahan lama.

Tubuh juga membutuhkan garam untuk memompa cairan masuk dan keluar dari seluruh sel.

Namun, konsumsi garam yang berlebihan bisa berisiko untuk kesehatan. Oleh sebab itu, beberapa orang mungkin memilih untuk mencari pengganti garam atau menghindarinya sama sekali.

Apa alternatif pengganti garam yang aman?

Pengganti garam biasanya menggunakan kalium klorida, bukan natrium klorida. Disebut garam "ringan" atau garam rendah natrium, garam ini dipercaya dapat mengurangi natrium, yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.

Jika tidak masalah dengan rasanya (beberapa orang menganggap kalium klorida sedikit pahit), tambahan potasium dari produk pengganti garam, umumnya, tetap aman untuk dikonsumsi.

Baca juga: Apa Itu Garam Nipah?

Seperempat sendok teh pengganti garam kalium klorida mengandung sekitar 800 mg potasium atau sekitar seperenam dari asupan potasium harian yang direkomendasikan, yaitu 4.700 mg.

Meski demikian, beberapa dari kita perlu untuk lebih berhati-hati dengan asupan potasiumnya.

Garam tidak buruk untuk tubuh

Sebenarnya, garam tidak buruk untuk tubuh. Sebaliknya, tubuh membutuhkan garam dan potasium, yang, pada tingkat mikroskopis, memompa cairan masuk dan keluar dari seluruh sel.

Tingkat natrium yang tepat memungkinkan otot berkontraksi dan saraf bekerja. Natrium juga mengatur kadar cairan untuk mencegah dehidrasi.

Namun keseimbangan antara mineral-mineral tersebut sangat rumit. Terlebih, mengonsumsi terlalu banyak garam atau potasium dapat berbahaya.

Baca juga: 3 Manfaat Mandi Air Garam Laut untuk Kesehatan

Misalnya, ketika kita makan terlalu banyak makanan asin, kelebihan cairan mulai menumpuk di aliran darah.

Ginjal tidak dapat menyaring semua cairan keluar, sehingga cairan tetap berada di pembuluh darah dan membebani dindingnya.

Seiring berjalannya waktu, tekanan darah akan meningkat dan dapat menyebabkan penyakit ginjal, jantung, dan stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com